PONOROGO : Sebuah pemukiman warga di Dusun Sumbulan, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Ponorogo menjadi kampung mati. Kampung itu ditinggalkan oleh seluruh warganya. Mereka terpaksa berpindah lantaran merasa tidak nyaman akibat infrastruktur jalan yang tak layak.
Dari hasil pantuan Metro TV, kondisi jalan menuju kampung tersebut tidak begitu lebar serta kurang memadahi di tengah areal persawahan. Kondisi ini membuat jalan ini sulit dilalui kendaraan.
Tidak hanya itu, untuk bisa sampai di permukiman, warga harus menyeberangi sungai dengan jembatan bambu yang sudah usang. Sebenarnya, ada dua jalur menuju kampung ini namun keduanya sama-sama tak layak.
Layaknya kampung mati, permukiman ini tampak sepi dari aktifitas warga. Hanya tersisa sebuah musala dan empat bangunan rumah yang masih berdiri, namun tanpa penghuni. Sementara kondisi rumah-rumah ini mulai rusak karena kurang terawat.
Desi Fitriani, salah satu warga mengaku setiap seminggu sekali ia mendatangi rumanhnya ini untuk sekedar menengok kondisi kampung halamannya. Ia bersama keluarganya pergi meninggalkan permukiman ini empat tahun lalu dan merupakan keluarga terakhir yang tinggal disini.
"Jujur kami dan warga di sini tidak betah lantaran kondisi lingkungan yang sepi serta akses jalan yang tidak memadahi," kata Desi.
Sementara itu menurut kepala desa setempat, awalnya dusun sumbulan ini ramai layaknya kampung-kampung yang lain. Bahkan dulu ada sebuah pesantren yang memiliki banyak santri.
Namun beberapa tahun terakhir, satu-persatu warga pergi meninggalkan kampung tersebut untuk berpindah tempat tinggal di daerah lain.
"Kedepannya pihak desa akan berupaya memperbaiki akses jalan dengan harapan kampung sumbulan bisa ramai kembali," kata Kepala Desa Plalangan, Ipin Hardianto.
(ADI)