Surabaya: Pengelola Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) menerima sapi kurban Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah. Hewan kurban dari presiden tersebut memiliki berat 1.010 kilogram atau lebih dari 1 ton.
"Sapi kurban dari presiden itu jenis PO atau peranakan ongole dengan berat 1.010 kilogram, tinggi 156 sentimeter, dan usia lima tahun," kata Humas MAS Helmy M Noor dikutip dari Antara, 17 Juni 2024.
Sapi berwarna putih ini didapatkan dari peternak bernama Teguh, asal Desa Takerhardjo, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Selain sapi Presiden, MAS juga menerima hewan kurban dari Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono dan Pj Sekretaris Daerah setempat Bobby Soemiarsono.
Sapi kurban Pj Gubernur Adhy Karyono dan Pj Sekda Bobby memiliki jenis yang sama dengan hewan kurban dari presiden, yaitu peranakan ongole. Sapi kurban Pj Gubernur Jawa Timur memiliki berat 950 kilogram, usia lima tahun, dan tinggi 151 sentimeter, diperoleh dari peternak bernama Subandi asal Desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.
"Untuk sapi milik Pj Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono jenis peranakan ongole yang beratnya 850 kilogram dan tingginya 146 sentimeter. Peternaknya bernama Teguh yang alamatnya sama dengan peternak dari sapi Presiden Jokowi," ujarnya.
Selain itu, ada juga hewan kurban dari Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa. Helmy menjelaskan bahwa sapi milik Khofifah adalah hasil persilangan antara limosin dan angus dengan berat 1.150 kilogram atau 1,1 ton dan tingginya 1,6 meter.
Sapi tersebut didapatkan dari peternak bernama Jamil Achmadi asal Desa Katol Timur, Kecamatan Kokop, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
"Kami juga menerima hewan kurban dari Kapolda, Pangdam, Pangkoarmada, dan pejabat forkopimda lainnya," katanya.
Helmy menyatakan prosesi penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan pada H+1 Hari Raya Iduladha atau pada Selasa (18/6).
"Distribusi daging kurban dilaksanakan melalui Kelurahan Pagesangan dan Menanggal merujuk data gakin yang diverifikasi oleh RT/RW setempat. Tidak ada pembagian kupon," ujar Helmy.
(SUR)
