MALANG : Ratusan rumah warga Malang Selatan terendam banjir. Tepatnya di dua desa, Desa Sitiarjo dan Rowotrate, Kecamatan Sumbermanjing, Kabupaten Malang. Banjir terparah terjadi di Desa Rowotrate, saat ini ketinggian air telah mencapai hampir 3-4 meter. Akibatnya rumah-rumah warga terendam dan hanya menyisakan atap saja.
"Hari ini paling parah, hujan e terus-terusan, sampek genteng," ujar salah satu korban, Sutha Pratama, Senin 17 Oktober 2022.
Sutha mengaku, saat ini listrik pun telah padam. Dirinya mengaku hal yang paling di butuhkan saat ini adalah bantuan evakuasi. "Tolong dibantu ya, butuh evakuasi," tandasnya
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Muhammad Nur Fuad Fauzi mencatat ada 533 KK dengan jumlah 1.448 jiwa yang terdampak banjir. "Secara rinci ada 713 jiwa perempuan dan 685 merupakan laki-laki, lalu lansia 155 orang, lalu bayi dan balita 51 orang, ibu hamil 4 orang," jelasnya.
Saat ini, personel gabungan dari BPBD, relawan dan pihak terkait masih melakukan upaya evakuasi sekaligus pembersihan. Lalu, Pemerintah Kabupaten Malang langsung bergerak cepat menyalurkan bantuan bagi warga terdampak serta penyaluran air bersih.
baca juga : Diduga Mabuk, Pemotor di Situbondo Tewas Terjun ke Sungai
Bupati Malang, M. Sanusi mengatakan pihaknya sudah menyediakan bantuan sembako bagi korban terdampak banjir dan air bersih untuk minum dan kebutuhan masak.
"Air bersih akan dipasok setiap hari sebab sumur di rumah-rumah warga masih kotor akibat terendam air banjir. Selain itu juga ada posko kesehatan darurat bagi warga terdampak," tegasnya.
Air bersih dikatakan Sanusi merupakan salah satu yang terpenting ditangani. Sebab sumur di rumah-rumah warga banyak yang kondisinya kotor karena terendam lumpur.
"Dinas Kesehatan juga harus cek kondisi kesehatan warga yang terdampak. Jika ada yang sakit langsung ditangani," pesannya.
Soal penanganan dini dan kesiapsiagaan warga, Sanusi sudah cukup bagus dalam tanggap darurat. Itu karena banjir di wilayah tersebut kerap terjadi, bahkan setiap tahun.
"Warga punya mesin penyedot air sendiri-sendiri. Prinsipnya saat ini penanganan lanjutan adalah bersih-bersih," pungkasnya.
(ADI)