JEMBER: Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jember, Candra Birawa, menyebut kelompok buah-buahan menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim). Pada Februari 2022, angka inflasi di Kabupaten Jember mencapai 0,06 persen.
"Jember mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 108,25 persen," terang Candra, dilansir dari Antara, Rabu, 2 Maret 2022.
BACA: Harga Kedelai Meningkat, Perajin Tempe di Jember Terpaksa Perkecil Ukuran
Dia juga menjabarkan 10 komoditas yang memberikan andil terbesar inflasi di Jember. Yakni, mangga, duku/langsat, baju kaos berkerah pria, bayam, pisang, susu bubuk rendah lemak, bawang merah, buah naga, kaos kutang/singlet pria, dan ikan ekor kuning.
Sementara itu, 10 komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi ialah alpukat, jambu batu, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, apel, ayam hidup, melon, kelapa, dan ketimun.
"Buah-buahan memang menjadi komoditas musiman dan kadang harganya sangat tinggi saat tidak musim. Sehingga memberikan andil inflasi cukup besar saat harganya naik," tutur dia.
BACA: 16 Pegawai PN Jember Terpapar Covid-19
Candra menambahkan, dari sebelas kelompok pengeluaran di antaranya dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, delapan kelompok pengeluaran mengalami inflasi, dan satu kelompok pengeluaran stabil.
Kelompok inflasi tertinggi
Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi, yakni kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,52 persen. Lalu disusul kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,1 persen.
BACA: Kasus Pembunuhan Mahasiswa Unej Jember, Ini Motif Pelaku
Sementara itu, kelompok yang mengalami inflasi terkecil ialah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen.
Kelompok deflasi tertinggi
Selanjutnya, kelompok yang mengalami deflasi, yakni kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,82 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan sebesar 0,03 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran pendidikan tercatat stabil.
"Meskipun kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi. Namun ada beberapa komoditas di dalam sub-kelompok mengalami inflasi di antaranya beras, tempe, pisang, duku/langsat, dan tahu mentah," jelas dia.
Persentase inflasi dan deflasi di Jatim
Per Februari 2022, pada delapan kota IHK di Jatim tercatat lima kota mengalami inflasi dan tiga kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,2 persen, Kota Malang sebesar 0,18 persen, Kabupaten Jember sebesar 0,06 persen, dan inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,03 persen.
BACA: Polda Jatim Tangkap Buron 10 Tahun Kasus Pembunuhan Berencana di Jember
Tiga kabupaten yang mengalami deflasi, yakni Kota Probolinggo sebesar -0,18 persen, Kabupaten Sumenep sebesar -0,16 persen dan Kabupaten Banyuwangi sebesar -0,15 persen, dan Jatim mengalami inflasi sebesar 0,05 persen.
(UWA)