SURABAYA: Sebanyak 3.706 personel diterjunkan Polda Jatim dalam Operasi Keselamatan Semeru 2021. Ribuan personil ini melakukan sosialisasi di titik penyekatan serta larangan mudik lebaran.
"Jadi sosialisasi dan edukasi ini maknanya supaya masyarakat mengerti, dan melaksanakan program pemerintah terkait larangan mudik lebaran," ujar Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta usai Apel Gabungan Operasi Semeru 2021 di Mapolda Jatim, Senin 12 April 2021.
Nico menjelaskan penyekatan dan larangan mudik ini dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus covid-19. Berkaca pada tahun sebelumnya, jumlah pasien covid naik pesat pasca liburan natal dan tahun baru ataupun lebaran.
Sehingga ada asumsi bahwa pergerakan manusia dalam waktu bersamaan, akan memperbesar risiko persebaran covid-19. Sehingga kita lakukan kegiatan hari ini.
"Tentunya kami mohon dukungan masyarakat dan mohon memberitahukan sanak saudaranya supaya nanti lebaran tetap di rumah," jelasnya.
Penegakan tersebut nantinya akan mengedepankan preemtif, preventif, disertai penegakan hukum secara seleksi prioritas. Sasarannya, masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan, dan masyarakat yang tidak disiplin dalam berlalu lintas serta yang belum memahami terkait larangan mudik lebaran 2021.
"Tentunya stakeholder terkait dari lalu lintas perhubungan, kesehatan dan ada juga beberapa ormas yang kita libatkan untuk menginformasikan kebijakan pemerintah ini, untuk mudik awal, ada larangan dari Menpan-RB, bahwa ASN sudah dikeluarkan surat resmi sehingga, kontrol terhadap anak buahnya bisa dilakukan," ujaranya
Sedangkan pemerintah sendiri mengeluarkan informasi pada masyarakat, sehingga pihak swasta bisa bersama pemerintah sama-sama melaksanakan hal ini.
" Harapannya, sinergi ini bisa membuat masyarakat memahami betul Jika kita masih dalam masa pandemi. Masih banyak saudara kita, adik-adik kita meninggal karena covid-19 tentunya ini menjadi atensi kita bersama," pungkasnya.
(TOM)