Clicks: Secara geografis, Indonesia dikelilingi oleh cincin api atau ring of fire dan berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yakni Indo-Australia, Eurasia, dan Pasifik. Kondisi ini menjadikan Indonesia rawan terhadap bencana letusan gunung api, gempa bumi, dan tsunami.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa gunung di Indonesia menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik. Mulai dari Gunung Semeru, Merapi, hingga Sinabung mengalami erupsi pada Januari 2021.
Peristiwa tersebut membuat warga setempat menjadi khawatir dan merasa tidak aman. Warga juga diminta untuk selalu waspada dan tidak mendekati gunung api.
Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunung Api, Gerakan Tanah, Gempa Bumi, dan Tsunami, aktivitas gunung api dibagi menjadi empat tingkat. Keempat tingkat itu dibuat berdasarkan tingkat keparahan dan risiko yang ditimbulkan bencana, berikut penjelasannya.
- Level 1 (normal) - Pada level ini, hasil pengamatan visual dan instrumental fluktuatif. Tetapi, tidak memperlihatkan adanya peningkatan aktivitas gunung api. Ancaman bahaya dapat berupa gas beracun di sekitar kawah pada gunung api tertentu.
- Level 2 (waspada) - Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental, mulai terindikasi adanya gejala peningkatan aktivitas vulkanik. Pada beberapa gunung api dapat terjadi erupsi. Ancaman bahaya berada di sekitar kawah.
- Level 3 (siaga) - Hasil pengamatan visual dan instrumental mengatakan adanya peningkatan kegiatan gunung api yang semakin nyata. Pada level ini, gunung api juga mengalami erupsi. Ancamannya, erupsi bisa meluas tetapi tidak mengancam permukiman.
- Level 4 (awas) - Pada level terakhir, hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan kegiatan gunung api yang semakin nyata atau dapat berupa erupsi. Perbedaannya dengan level tiga, yakni ancamannya lebih berbahaya karena erupsi dapat meluas dan membahayakan permukiman penduduk.
(SYI)