Pemkot Surabaya Ajak 20 Perguruan Tinggi Swasta Ikut Selesaikan Persoalan Sosial

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menandatangani kesepakatan bersama sinergitas program pembangunan Kota Surabaya dengan 20 perguruan tinggi swasta di Balai Kota Surabaya, Selasa (13/9/2022).  (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menandatangani kesepakatan bersama sinergitas program pembangunan Kota Surabaya dengan 20 perguruan tinggi swasta di Balai Kota Surabaya, Selasa (13/9/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng 20 perguruan tinggi swasta untuk mengatasi sejumlah permasalahan sosial. Kerja sama ini diwujudkan dengan kesepakatan bersama sinergi program pembangunan Kota Surabaya.

“Penandatanganan kesepakatan bersama sinergi program pembangunan kota ini bertujuan untuk mengentaskan beberapa permasalahan sosial yang ada di wilayah Surabaya,” kata Wakil Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dikutip dari Antaranews.com, Rabu, 14 September 2022.

Masing-masing dari perguruan tinggi tersebut nantinya akan memegang wilayah tertentu untuk menyelesaikan suatu persoalan.

“Ini adalah tindak lanjut dari pertemuan beberapa waktu lalu di rumah dinas, sehingga nanti teman-teman dari perguruan tinggi ini memegang suatu wilayah dan fokus di satu tempat,” katanya.

Wakil Kota Eri berpikir optimistis sinergi antara Pemkot dan perguruan tinggi bisa menghasilkan perubahan untuk Surabaya.

Ia berpendapat Pemkot tak akan dapat berjalan sendiri dalam membangun kota. Maka dari itu, perlu masukan dan bantuan dari perguruan tinggi supaya sebuah permasalahan di suatu wilayah dapat cepat terselesaikan.

Salah satu contoh program yang akan dikerjakan yaitu kesehatan. Bagaimana nanti mengubah pola pikir mengenai imunisasi.

“Imunisasi di Kota Surabaya sempat 74 persen. Setelah diperpanjang sampai 13 September 2022, kemarin sudah mencapai 93 persen. Dan itu sangat cepat pergerakannya. Semua itu juga berkat rekan-rekan perguruan tinggi,” jelas Eri.

Ke depan, ia juga akan mendorong perguruan tinggi untuk membantu menyelesaikan persoalan kesehatan yang lebih kompleks, seperti penanganan stunting. 

Nantinya, perguruan tinggi yang berhasil mengatasi suatu permasalahan tertentu di suatu wilayah, akan diberi sebuah prasasti.

“Jadi, dengan prasasti itu, masyarakat tetap ingat dulu di wilayahnya itu pernah ada masalah apa dan telah berubah, berkat gerakan bersama antara Pemkot dengan perguruan tinggi,” katanya.

Tidak hanya program kesehatan, Pemkot bersama dengan perguruan tinggi juga akan menggerakkan program “Sinau Bareng” (Belajar Bersama) di perkampungan. Rencana program tersebut akan diresmikan pada 15 September 2022.

Program itu akan digelar di balai-balai RW sebagai wadah pembelajaran anak-anak di Kota Pahlawan. Materi yang disampaikan pun beragam, mulai dari mata pelajaran umum hingga pelajaran agama.

“Untuk pelajaran umum, kami menggandeng mahasiswa dari perguruan tinggi. Sedangkan mata pelajaran agama, kami sudah koordinasikan dengan guru dari enam lembaga keagamaan yang nanti mengajar di Balai RW untuk menyampaikan ilmunya,” jelasnya.


(SUR)

Berita Terkait