PASURUAN : Ular piton atau ular sanca oleh sebagian warga menjadi hewan yang menakutkan. Namun bagi M Idris (24), hewan itu justru menjadi ladang cuan. Pemuda Dusun Serambi, Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan ini bahkan mengembangbiakkannya.
Awalnya, Idris memelihara ular karena hobi. Banyak kegagalan yang dihadapi dalam merawat hewan berwarna eksotis yang kerap dipandang mengerikan oleh masyarakat. Tapi berkat keuletan dan ketelatenan merawat ular secara otodidak sejak 3 tahun lalu, kini ia jadi semakin memahami apa yang dibutuhkan agar tidak stres dan mau berkembang biak.
"Karena saya ini belajar sendiri merawat ular, tentu awalnya ada kegagalan. Setelah terus belajar, sekarang saya sudah bisa mengembangbiakkan ular piton berbagai jenis," jelas Idris, Minggu 18 September 2022.
Pada 2019 saat awal-awal memelihara ular piton, Idris yang kesehariannya berjualan gorengan mengaku tidak ada lahan milik orang tuanya yang bisa dijadiakannya kandang ular. Ia kemudian berinisiatif menata kamar tidurnya untuk dijadikan kandang ular piton.
"Sudah sekitar tiga tahun kamar tidur ini saya jadikan kandang ular. Tidak ada tempat lagi," ungkapnya.
Setelah berhasil membiakkan ulat piton, Idris meninggalkan pekerjaan menjual gorengan dan memilih fokus menekuni hobinya. Betapa tidak, ular hasil ternakannya laris manis terjual melalui media sosial. Mereka yang membeli adalah penghobi ular di beberapa kota besar di Indonesia.
Baca juga : Inovatif, Mahasiswa di Surabaya ini Bikin Pot Bisa Siram Tanaman Otomatis
"Pemasaran saya hanya melalui media sosial. Alhamdulillah banyak peminatnya, hampir seluruh kota besar se Indonesia lah," tuturnya.
Dari tangan dingin Idris, para pembeli paling banyak memburu ular yang baru menetas. Biasanya, Idris membandrolnya paling murah Rp2 juta. Namun kalau corak dan genetiknya istimewa, harganya akan lebih mahal. Saking larisnya, Idris mengaku selama setahun memperoleh omzet Rp80 juta dari hobi beternak ular.
"Saat ini saya punya 7 indukan ular piton. Satu induk bisa bertelur 8 butir per tahun. Setahun kurang lebih saya bisa mendapatkan uang sekitar Rp80 juta lebih," pungkasnya.
(ADI)