Sejumlah komoditas diprediksi akan naik akibat inflasi. Bupati Jember, Hendy Siswanto pun menjelaskan 10 solusi pengendalian laju inflasi untuk mencegah kepanikan masyarakat.
Dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Jawa Timur, Hendy mengatakan perang Rusia-Ukraina telah menyebabkan turunnya ekspor nonmigas di Indonesia dan terhambatnya impor gandum. Selain itu, perang juga berpotensi menaikkan harga bahan pangan.
"Saat ini apa yang terjadi di belahan dunia lain berpotensi juga memberikan dampak inflasi di Jember,” ujar Hendy, dilansir dari ANTARA Jumat, 2 September 2022.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo telah memberi instruksi untuk mewaspadai terjadinya inflasi tiga hingga empat bulan ke depan. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Hendy juga telah melakukan rapat bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves).
Sepuluh solusi yang ditawarkannya yakni mengaktifkan satuan tugas (satgas) pangan, mensosialisasikan gerakan hemat energi, menggerakkan tanam pangan cepat panen, mengaktifkan TPID, melakukan komunikasi publik agar masyarakat tidak panik, dan memastikan BBM subsidi tepat sasaran.
Kemudian melakukan intensifikasi jaring pengaman sosial, kerja sama antar daerah, serta mengutamakan pengendalian inflasi bersinergi bersama para pemangku kepentingan.
"Untuk tetap menjaga angka inflasi tidak membengkak yakni terus meningkatkan pendapatan masyarakat agar daya beli tetap kuat, selain itu ada beberapa langkah penghematan," ucapnya.
Nantinya Pemkab Jember juga akan mengedukasi masyarakat dengan membentuk Tim Sadar Inflasi tingkat kecamatan. Tim tersebut akan bertugas mensosialisasikan hidup hemat, penghematan penggunaan listrik, serta gerakan ramah lingkungan.
"Tim akan melaksanakan beberapa agenda lain seperti pengadaan pasar murah, sosialisasi mengurangi konsumsi BB, pengalihan (kendaraan ramah lingkungan dengan) naik sepeda ke kantor, serta pengurangan penggunaan listrik," ujarnya.
(SUR)