Gempa Bermagnitudo 7,1 Mengguncang Melonguane Sulut, Terasa Hingga Manado

Ilustrasi gempa di Sulawesi Utara. Dokumentasi/ Bmkg.go.id Ilustrasi gempa di Sulawesi Utara. Dokumentasi/ Bmkg.go.id

Clicks: Gempa bumi mengguncang timur laut Kecamatan Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara. Diketahui gempa yang melanda Melonguane tersebut bermagnitudo 7,1.

Berdasarkan informasi yang didapatkan melalui akun Twitter @infoBMKG, gempa itu terjadi pada Kamis, 21 Januari 2021, pukul 19.23 WIB. Pusat gempa tersebut berada pada titik koordinat 4.98 lintang utara (LU) 127.38 bujur timur (BT).

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat pusat gempa berada di 134 kilometer timur laut Melonguane dengan kedalaman 154 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami. 

Selain itu, gempa terasa di tingkat IV skala Mercalli (MMI) di Melonguane, Tahuna, Ondong, dan Belitung; tingkat III skala Mercalli (MMI) di Manado; tingkat II-III skala Mercalli (MMI) di Gorontalo, Halmahera Utara, dan Galela; serta tingkat II skala Mercalli (MMI) di Bolaang.

Sebagai informasi, skala Mercalli merupakan satuan mengukur kekuatan gempa bumi. Dilansir dari situs bmkg.go.id, berikut penjelasan dari setiap tingkatan skala Mercalli.

Skala I MMI

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.

Skala II MMI


Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Skala III MMI 


Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getara seakan-akan ada truk berlalu.

Skala IV MMI


Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak daam rumah, du luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Skala V MMI


Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

Skala VI MMI


Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.

Skala VII MMI


Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan ringan pada rumah-rumah dengan bangunan dan konstruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan yang konstruksinya kurang baik terjadi retak-retak bahkan hancur, cerobong asap pecah. Terasa oleh orang yang naik kendaraan.

Skala VIII MMI


Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi yang kuat. Retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding dapat lepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh, air menjadi keruh.

Skala IX MMI


Kerusakan pada bangunan yang kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak retak. Rumah tampak agak berpindah dari pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

Skala X MMI


Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah, rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

Skala XI MMI


Bangunan-bangunan hanya sedikit yang tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama sekali, tanah terbelah, dan rel melengkung sekali.

Skala XII MMI


Hancur sama sekali, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan menjadi gelap. Benda-benda terlempar ke udara.


(SYI)