JAKARTA: Siskaeee, layak diberi label 'Ratu Porno Indonesia'. Bayangkan, hanya dalam setahun, tersangka pamer payudara di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) itu bisa meraup uang Rp 2 miliar dari konten porno yang dia unggah di media sosial.
Menurut keterangan Polda DIY, Siskaeee ini bernama asli FCN. Usianya baru 23 tahun. Rata-rata pendapatan bersihnya setiap bulan mencapai Rp 15 juta sampai Rp 20 juta.
“Dari tanggal 2 Maret 2020 sampai dengan 6 Desember 2021, tersangka memperoleh pendapatan kotor sejumlah 154.013,73 Dollar AS atau setara dengan Rp 2.186.985.009,” ungkap Kepala Bidang Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto, Selasa 7 Desember 2021.
BACA: Artis JS Tertangkap Terkait Narkoba, Begini Penjelasan Polisi
Dari pendapatan kotor tersebut, setidaknya pendapatan bersih yang diterima Siskaeee mencapai lebih dari Rp 1,7 miliar.Nah, pertanyaannya, bagaimana bisa Siskaeee mendapatkan begitu banyak uang dari konten porno yang dia unggah?
Jawabannya, karena konten-konten ini dia unggah di platform OnlyFans. Platform ini berbayar. Jadi, beda dengan sosial media seperti Instagram, bisa melihat unggahan orang lain dengan gratis asal akunnya nggak dikunci. Di OnlyFans, kalau mau melihat konten pemilik akun, harus bayar dulu.
Setiap kali ada orang yang jadi subscriber alias pengikut di akun OnlyFans Siskaeee, dia sudah mendapatkan keuntungan sebesar 5 Dollar AS. Angka ini bisa ditarik kalau sudah mencapai akumulasi 500 Dollar
AS. Nah, angka ini masih belum termasuk harga yang harus dibayar pengikutnya untuk mendapatkan konten-kontennya. Pantes cepat dapat duit banyak, ya?
Siskaeee kerap mempertontonkan aksi eksibisionisme di tempat umum, karena memang hal ini bisa membuatnya mendapatkan kepuasan seksual tersendiri. Dia sering melakukannya di banyak lokasi seperti Jakarta, Jogja, dan Bali.
“Ada tiga daerah yang sering digunakan FCN untuk mengambil foto dan video, yaitu Jogja, Jakarta, dan Bali. Di sana, dia sering mengambil video di tempat umum seperti parkiran, mall, rest area jalan tol, toko buku. Dan di ruangan tertutup seperti kos, hotel, kamar mandi transportasi umum, dan lain-lain,” jelas Direktur Reserse Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda DIY AKBP Roberto Pasaribu.
Sebenarnya, aksi Siskaeee mendapatkan keuntungan dari konten pornonya sudah dilakukan sejak 2017. Dia bahkan sampai memakai tujuh situs dan akun media sosial. Emm, hitung sendiri pendapatanya, jika setahun saja Rp 2 M!
(TOM)