BLITAR : Arhab Muhlisin (31) warga Desa Soso Kecamatan Gandusari, Blitar ditemukan tewas bersimbah darah, Rabu dini hari 22 September 2021. Tragisnya, korban yang tewas dengan sayatan di leher itu dibunuh usai pesta meras.Pelakunya seorang pemuda MZA (22) warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.
"Korban pertama kali ditemukan warga di pinggir jalan raya. Saat itu korban masih bernapas. Korban tewas saat dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi," Kasatreskrim Polres Blitar AKP Ardyan Yudho Setyantono.
Dari hasil penyelidikan, luka sayat pada leher korban diduga akibat penganiayaan. Sebelum terluka dan tewas, korban dan pelaku MZA juga diketahui sempat berpesta minuman keras. Pesta yang berlangsung di Desa Soso, Kecamatan Gandusari itu, juga diikuti dua teman lainnya.
Awalnya tidak ada gejala bakal terjadi cekcok. Saat miras tandas ditenggak, korban bersama saksi Ferry (25) pamit keluar membeli rokok. Keduanya berboncengan motor. Menunggu keduanya tidak kunjung datang, MZA yang masih di lokasi pesta kemudian meminta tolong saksi Anja (21), mengantarnya pulang ke Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi.
Baca Juga : Stres Menganggur, Pria di Blitar Ini Mengaku Mampu Merubah Batu Kali Jadi Berlian, Parahnya Ada yang Percaya
Sekitar pukul 23.00 Wib. Saat perjalanan menuju Babadan Wlingi, di pertigaan ringin Desa Soso, Kecamatan Gandusari, pelaku MZA dan saksi Anja bertemu korban dan saksi Ferry. Korban mengajak MZA untuk melanjutkan pesta miras. Namun ajakan itu ditolek pelaku hingga mereka terlibat adu mulut.
Di tengah cekcok itu, korban mengatai MZA dengan kata-kata kotor hingga memancing amarah pelaku. Namun saat itu ituasi panas berhasil diredam. MZA tetap diantarkan pulang ke Babadan Wlingi. Namun, saat keluar dari gang rumah MZA, saksi Anja melihat korban dan saksi Ferry sudah nongkrong di pinggir Jalan Raya Babadan, yakni tempat tinggal pelaku.
Entah apa yang terjadi. MZA tiba-tiba ke luar rumah, mendatangi korban dan saksi Ferry. Pada pinggang MZA terselip sebilah pisau dapur. Menurut keterangan saksi, MZA tiba-tiba mencengkram batang leher korban. Dengan posisi membelakangi, leher korban ditempeli pisau dapur. Pisau diiriskan hingga darah mengucur.
Karena kesakitan, korban mengibaskan tangan dan berhasil melepaskan diri. Korban lari menjauh kurang lebih 200 meter. Diduga akibat banyaknya darah yang mengucur, korban kemudian tergeletak di pinggir jalan dan akhirnya meregang nyawa. Menurut Yudho, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Selain meminta keterangan saksi-saksi, petugas bekerja keras menemukan keberadaan pelaku.
"Kita masih berusaha mencari keberadaan terduga pelaku," kata Yudho
(ADI)