PACITAN : Dua wisatawan asal Solo, Jawa Tengah dilaporkan terseret ombak di Pantai Ngiroboyo, Pacitan, Minggu 3 September 2021. Satu selamat dan 1 lainnya masih dalam pencarian. Korban selamat adalah Bahtiar (40), sedangkan Muhammad Dwi Palepi (41) masih dalam pencarian.
"Kejadiannya pagi sekitar pukul 05.30 WIB. Masuk laporan ke kami sekitar pukul 09.00 WIB," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Didik Alih Wibowo.
Menurut Didik, keduanya berangkat dari Solo bersama rombongan yang berjumlah 30 orang. Rombongan yang diketahui masih satu lingkungan tempat tinggal tersebut, berkemah di sekitar pantai. Pagi hari, mereka terlihat bermain di lokasi, sementara kedua korban duduk membelakangi pantai.
Saat itu, ombak tinggi seketika datang. Korban yang dalam kondisi tidak siap pun terseret. Satu orang berhasil diselamatkan sedangkan satu korban hilang. "Hingga saat ini pencarian korban masih dilakukan," katanya.
Baca Juga : Tagih Utang, Kakak Adik di Surabaya Berakhir Tragis
Sementara itu, Komandan Tim Pencarian dari Basarnas Trenggalek, Dyan Susetyo menyebutkan ada 50 personel dan dibagi menjadi 2 tim yang turun untuk mencari keberadaan korban. "Operasi SAR tadi mulai pukul 07.00 WIB dan bakal ditutup pukul 17.00 WIB setiap harinya. Ada 2 tim yang menyisir melalui darat dan laut," ujarnya.
Ia menjelaskan 50 personel itu terdiri dari Basarnas Trenggalek, anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pol Air, Angkatan Laut, Tagana dan relawan. Untuk pencarian laut, tim menggunakan perahu jukung untuk sementara. Ada 4 jukung yang diterjunkan yaitu 1 perahu milik BPBD Pacitan dan 3 lainnya merupakan milik nelayan.
"Perahu karet belum bisa digunakan dikarenakan kondisi tidak mendukung. Kami akan menyisir ke laut dan juga memanfaatkan jejaring komunikasi kami dengan nelayan sampai Malang. Karena Pantai Selatan sampai Malang," terang dia.
Sedangkan tim darat bakal menyisir di pinggir laut mulai dari Pantai Ngariboyo ke utara dan ke selatan kurang lebih 5 kilometer. Operasi SAR akan dilakukan selama sepekan. "Bila korban tidak ditemukan dalam sepekan maka operasi pencarian ditutup," pungkasnya.
(ADI)