GRESIK : Siti Fatimah binti Maimun terkenal sebagai muballigh perempuan tertua yang ada di tanah Jawa, yakni pada abad ke 11 sebelum adanya Wali Songo menyebarkan agama Islam. Arsitektur bangunan makam Siti Fatimah berbeda dengan bentuk bangunan makam para Wali Songo pada umumnya. Berikut keunikan bangunan serta kisah Siti Fatimah.
Bangunan makam Siti Fatimah binti Maimun berada di kawasan pesisir utara, tepatnya di Desa Leran, Manyar, Gresik. Jaraknya 7 kilometer dari sebelah utara Kota Gresik.
Sejumlah literatur menyebutkan, Islam masuk ke wilayah gresik sekitar abad ke 11 dengan dibuktikan penemuan prasasti leran di nisan makam Siti Fatimah binti Maimun pada tahun 1082 masehi. Penemuan prasasti nisan Siti Fatimah ini diyakini dan dijadikan sebagai bukti prasasti tertua di Asia Tenggara atau sekitar empat abad sebelum masa Wali Songo menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.
Bentuk bangunan makam Siti Fatimah, menurut cerita dibuatkan oleh raja majapahit saat itu yang menyerupai cungkup dengan ketinggian mencapai delapan meter. Mirip candi pada masa pemerintahan Hindu Budha. Sehingga arsitektur bangunan makam berbeda dengan bangunan makam para wali songo yang ada saat ini.
Romi Mubarok, pemerhati sejarah Gresik menjelaskan Siti Fatimah binti Maimun merupakan penyebar agama Islam pertama di tanah Jawa. Beliau datang dari Persie, Baghdad beserta para rombongannya ke pesisir Gresik guna berdakwah menyebarkan agama Islam.
"Di areal makam Siti Fatimah dikelilingi para pengikut setianya. Di antaranya Sayid Ja'far, Sayyid Syarif dan Sayyid Karim yang panjang makamnya mencapai 9 meter," ungkapnya.
Makam Siti Fatimah binti Maimun ramai dikunjungi umat muslim dari berbagai wilayah di Indonesia. Termasuk yang datang dari luar negeri, seperti Malaysia, Singapura dan dari negara timur tengah.
"Para peziarah datang tidak hanya untuk berdoa, melainkan juga ingin mengenalkan kisah perjuangan Siti Fatimah binti Maemun dalam menyebarkan agama islam di tanah jawa," pungkasnya.
sot : lukman hadi zaidi (pengunjung dari sidoarjo)
siti fatimah binti maemun/ dalam menyebarkan agama islam disertai sejumlah pengawal yang mendampingi nya/ di antaranya nyai seruni/ puteri keling/ puteri kucing dan puteri kamboja/ kemudian dimakamkan bersanding di dalam satu cungkup bersama siti fatimah binti maemun//
(ADI)