PASURUAN : Muhammad As’ad (37) harus memutar otak untuk dapat bertahan hidup setelah kehilangan pekerjaan sebagai sopir wisata freelance di pulau bali akibat terdampak pendemi covid-19. Warga Kelurahan Purworejo, Kecamatan Purworejo ini beralih profesi menjadi seorang pengrajin aquarium unik.
Dikatakan aquarium unik karena bagian atas aquarium berbentuk bulat. Sementara di bagian bawah aquarium bentuknya tidak beraturan lantaran bentuknya disesuaikan dengan alas yang terbuat dari akar kayu jati dan kayu gamal.
"Untuk memperindah aquarium, biasanya di dalamnya ditanam bunga seperti aglonema dan janda bolong serta diberi batu karang yang selanjutnya diisi dengan ikan, seperti ikan cupang," katanya.
Menurut As'ad saat ini pemasaran aquarium hasil produksinya telah menembus pasar dalam negeri yakni Surabaya, Banyuwangi, Pemalang, Aceh, Kalimantan, serta ke pasar luar negeri yakni ke Malaysia.
Saat ini dengan dibantu satu karyawannya, As’ad mampu memproduksi 250 buah aquarium unik. Untuk satu aquarium unik ini ia mematok harga mulai dari Rp 90 ribu hingga Rp 850 ribu.
"Harganya tergantung dari tingkat kesulitan bentuk dan ukurannya," terangnya.
(ADI)