GRESIK : Atlet panjat tebing perempuan andalan Jawa Timur untuk persiapan PON Papua, tetap mengasah kebugaran dan skill secara mandiri di rumah. Atlet yang pernah mengikuti Pra World Cup Climbing di tiga negara ini memilih tetap latihan demi menjaga performance dalam mempertahankan kemampuannya.
Choirul Umi Cahyaning Ayub (19) warga Desa Gulomantung, Kecamatan Kebomas, Gresik memilih untuk tetap berlatih meski dengan fasilitas terbatas di salah satu basecamp Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Gresik.
Lokasi ini menjadi salah satu andalan Umi untuk tetap menjaga kebugaran dan mengasah skill yang dimilikinya, agar tetap bisa menjadi atlet andalan KONI Jawa Timur untuk bisa menyumbangkan emas di ajang PON Papua tahun depan.
Akibat pandemi covid 19 sejak 4 bulan terakhir membuat Umi harus dipulangkan dari Puslatda Jatim dan diwajibkan untuk terus mengasah kemampuannya di tengah keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki.
Meski demikian, kondisi ini tidak menyurutkan semangat Umi untuk tetap berlatih bahkan dia harus menerapkan latihan dua hari sekali demi menjaga stamina serta kebugaran untuk tetap mempertahankan kemampuannya dalam memanjat.
"Semoga bisa kembali menyumbangkan emas," katanya.
Kemampuan panjat tebing anak pasangan Siti Susioningsih-Imam Mua'yub ini tidak diragukan lagi. Pasalnya Umi yang memiliki spesialisasi di kategori boulder dan lead ini pernah mengikuti menjuarai sejumlah kompetisi. Terakhir, ia mengikuti Pra World Cup Climbing di tiga negara, yakni Jepang, Rusia dan Cina mewakili Indonesia.
"Saya berharap pandemi covid 19 segera berakhir sehingga saya bisa terus mengukir prestasi di ajang panjat tebing. Sebab, seharusnya saat ini saya sudah bersiap turun di ajang PON Papua. Namun akibat pandemi harus diundur tahun depan," terangnya.
(ADI)