Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menuturkan sampai saat ini bantuan langsung tunai (BLT) dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) sudah capai 95,9 persen secara nasional. Realisasinya adalah sudah ada 19.700.000 penerima manfaat BLT BBM.
“Yang berkaitan dengan BLT BBM, realisasi sampai hari ini sudah 19.700.000 penerima manfaat, artinya sudah 95,9 persen, sudah hampir selesai,” kata Presiden Jokowi, dikutip dari Antara, Selasa, 27 September 2022.
Presiden Jokowi menargetkan penyaluran BLT BBM tuntas di seluruh daerah di Indonesia pada akhir tahun 2022. “Target sampai selesai. Akhir tahun pasti selesai, insya Allah,” tutur Presiden Jokowi.
Ia berpesan kepada seluruh masyarakat penerima manfaat supaya bantuan itu digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Dengan begitu, manfaat penyaluran bantuan sosial itu bisa dirasakan langsung. Serta, tujuan dan sasaran dari program tersebut dapat terwujud.
Presiden didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse dalam kunjungan kerjanya ke Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Dari Kantor Pos, Jokowi dan lainnya melanjutkan perjalanan ke Pasar Wameo, untuk menyambangi pedagang dan menyerahkan bantuan serta dana untuk modal usaha kepada para pedagang yang ada di pasar itu. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan realisasi BLT BBM sudah disalurkan sebesar Rp 6,2 triliun kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) per 16 Agustus 2022.
“Kemarin karena pemerintah menyesuaikan harga BBM maka kita menambahkan bantuan sosial Rp 12,4 triliun untuk BLT BBM kepada 20,65 juta KPM yang sudah terealisasi Rp 6,2 triliun,” ujarnya.
Sri Mulyani mengatakan bahwa realisasi sebesar 6,2 triliun tersebut adalah setengah dari pagu anggaran untuk BLT BBM, yakni Rp 12,4 triliun yang diberikan kepada 20,65 juta KPM.
Masing-masing KPM akan menerima Rp 150 ribu per bulan selama empat bulan, yaitu September sampai Desember. Bantuan itu akan diberikan secara bertahap sebanyak dua kali, dengan nominal Rp 300 ribu.
Di samping itu, bantuan subsidi upah (BSU) yang mempunyai anggaran Rp 9,6 triliun sudah cari sebesar Rp 2,62 triliun per 16 September 2022. BSU yang sudah cair itu akan diberikan kepada 4,4 juta pekerja dari total 16 juta pekerja yang akan mendapatkan BSU.
Para pekerja penerima BSU yang mempunyai gaji maksimal Rp 3,5 juta per bulan itu akan menerima masing-masing Rp 600 ribu. Anggaran BLT BBM dan BSU sendiri adalah pengalihan dari anggaran subsidi BBM yang diberikan seusai pemerintah menaikkan harga BBM pada awal September 2022. Tujuan pemerintah mengalihkan anggaran subsidi BBM adalah untuk menjaga daya beli masyarakat yang terdampak dari lonjakan harga kebutuhan pokok.
BACA: Antre Berjam-jam, 2.800 Warga Lamongan Belum Ambil BLT BBM
BACA: Tercatat 49 Ribu KPM Terima BLT BBM di Magetan
(SUR)