Musim Penghujan, Warga Tuban Berburu Kepompong Ulat Daun Jati

Kepompong daun jati yang sudah dikumpulkan warga (Foto / Metro TV) Kepompong daun jati yang sudah dikumpulkan warga (Foto / Metro TV)
TUBAN : Musim penghujan menjadi berkah tersendiri bagi warga tepian hutan jati di Kabupaten Tuban. Mereka beramai-ramai masuk hutan untuk berburu kepompong ulat daun jati yang muncul sekali dalam setahun. Selain dikonsumsi sendiri untuk lauk-pauk, kepompong hasil buruan warga ini sebagian juga dijual.

Pemandangan berbeda terlihat di kawasan hutan jati pakah desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban dalam beberapa hari terakhir. Kawasan hutan yang sehari-hari sepi mendadak ramai diserbu warga. Mereka adalah para pemburu kepompong ulat daun jati. Kepompong ulat daun jati ini hanya muncul sekali dalam satu tahun, yakni saat awal memasuki musim penghujan.

Warga yang berburu ulat kepompong daun jati ini didominasi oleh ibu-ibu. Untuk berburu kepompong ini, biasanya mereka menghabiskan waktu sepanjang hari di dalam hutan. Tak butuh peralatan khusus, mereka hanya mengandalkan insting dan kejelian mata. Sebab, keberadaan kepompong ini biasanya bersembunyi dibawah daun jati kering yang berserakan di tanah.

Karena bertepatan dengan masa pandemi ini selain ibu-ibu sejumlah anak-anak usia sekolah dasar juga memanfaatkan waktunya untuk ikut berburu di dalam hutan. Selain untuk dimasak sendiri dan dijadikan sebagai lauk-pauk, sebagian kepompong hasil buruan yang terkumpul ini juga dijual.

"Anak-anak sengaja ikut. Biar mereka tak bosan di rumah. Itung-itung sambil belajar," kata Sella, salah satu pemburu kepompong.

Aktivitas perburuan seperti ini dilakukan hampir merata di seluruh kawasan hutan jati wilayah Tuban. Dalam sehari, warga mampu mengumpulkan sedikitnya dua kilogram kepompong ulat daun jati. Biasanya warga menjual kepompong ulat daun jati ini seharga Rp70 ribu per kilogramnya.

Jutaan ekor kepompong ini muncul setelah ulat memakan daun jati yang baru semi. Sepekan kemudian, ulat ini akan bermetamorfosis menjadi kepompong. Setelah itu, sepekan kemudian kepompong berubah menjadi kupu-kupu.


(ADI)