LAMONGAN : Hujan deras dalam beberapa hari terakhir membuat debit air di sekitar kawasan Sungai Bengawan Njero kembali naik. Akibatnya, 29 Desa di 5 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan kembali tergenang. Adapun 29 desa yang tergenang banjir tersebut meliputi, 8 desa di Kecamatan Kalitengah, 6 desa di Turi, 5 desa di Glagah, 3 desa di Deket dan 7 desa di Karangbinangun. Dengan ketinggian rata-rata 10 cm hingga 50 cm.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Gunadi membenarkan bahwa naiknya kondisi air saat ini lantaran hujan deras yang melanda sejumlah kawasan di Lamongan dalam beberapa hari terakhir. Oleh sebab itu, menurut Gunadi, BPBD bersama relawan dan Muspika setempat terus memonitoring perkembangan debit air di kawasan Bengawan Njero.
“Sejumlah upaya telah kami lakukan, mulai dari pemantauan hingga menurunkan 4 unit Pompa air kuro guna untuk mengurangi debit air tersebut,” ujar Gunadi, Minggu 13 Maret 2022.
Baca juga : 50 Siswa Berprestasi Raih Golden Ticket Unair
Gunadi menuturkan, dari sejumlah kawasan yang tergenang, terpantau banjir terparah dialami oleh warga di Kecamatan Turi dan Kalitengah. “Pada dua kecamatan tersebut rata-rata banjir kurang lebih setinggi 50 cm, atau setengah badan orang dewasa. Utamaya di Desa Tiwet Kecamatan Kalitengah dan Desa Kemlagi Lor, Turi,” ungkap Gunadi.
Diketahui, selain menggenangi lahan pertanian dan permukiman warga, banjir ini juga merendam akses jalan penghubung antar kecamatan dan sejumlah fasilitas umum lainnya. Sehingga, untuk menjalani aktivitas sehari-harinya, warga setempat banyak yang beralih menggunakan perahu sebagai alat transportasi.
“Di lokasi terparah, BPBD Kabupaten Lamongan telah menerjunkan 2 armada mobil pikap guna membantu aktivitas Warga yang terganggu akibat akses jalan terendam,” pungkasnya.
(ADI)