SURABAYA : Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memilih sapi berjenis Peranakan Ongole (PO) dengan berat 1.050 kilogram atau 1,05 ton sebagai hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. Sapi itu berasal dari Lamongan.
Khofifah telah menyerahkan sapi kurban tersebut kepada panitia penyembelihan hewan kurban, di Masjid Al Akbar, Surabaya, Senin 19 Juli 2021. Sama seperti tahun lalu, sapi yang dikurbankan pada Hari Raya Idul Adha tahun 2021 ini berasal dari peternak yang sama pada tahun lalu, yakni dari Kecamatan Solokuro, Lamongan.
"Kalau saya tahun lalu dari Lamongan dan tahun ini juga dari Lamongan,” kata Khofifah, Senin 19 Juli 2021.
Orang nomor satu di Jatim itu mengakui telah memastikan kondisi sapi sehat dan telah memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Dia mendapatkan referensi terkait sapi kurban dari Kepala Dinas Peternakan (Kadis Peternakan) Jatim.
BACA JUGA : Tiba di Masjid Al Akbar, Sapi Kurban Jokowi Seberat 1,2 Ton
"Ada kualifikasi khusus hewan bisa dijadikan hewan kurban. Namun demikian, bukan berarti hewan kurban dari peternak wilayah lain tidak bagus," katanya.
Menurutnya, masing masing daerah memiliki potensi hasil ternak yang luar biasa, seperti Jember, Tulungagung, bahkan Madura. Khusus di Madura, ada jenis sapi hasil perkawinan antara Madura dan Limousin (Madrasin).
"Di Jawa Timur ada keunggulan dalam peternakan sapi,” ujarnya.
Selain milik Gubernur Khofifah, tampak juga sapi kurban milik Presiden Joko Widodo yang diambil dari peternak sapi di Sukapura, Probolinggo. Berat badan sapi mencapai 1.242 kilogram atau 1,2 ton, lingkar dada 239 sentimeter, panjang badan 194 centimeter, tinggi gumba 154 centimeter, dan lebar pinggul 71 centimeter.
Kemudian juga nantinya ada sapi milik pangdam V Brawijaya, dan kapolda Jatim.
Sementara itu, Humas Masjid Al Akbar Surabaya, Helmy M Noor menambahkan, semua hewan kurban, akan dipotong H+1 Hari Raya Idul Adha atau pada Rabu 21 Juli 2021 mulai pukul 07.00 WIB. Ada sejumlah petugas khusus yang sudah disiagakan untuk merawat dan menjaga bergantian, supaya hewan kurban merasa nyaman dan bahagia sebelum disembelih.
"Untuk distribusi daging, tim dan relawan akan mendatangi sasaran yang datanya sudah didapat dari kelurahan sekitar masjid. Jadi tidak ada kupon pengambilan daging," katanya.
(ADI)