TULUNGAGUNG : Puluhan warga binaan Lapas Kelas 2B Tulungagung nampak antusias mengikuti pelatihan barista. Dibimbing barista profesional, mereka belajar meracik dan menyajikan berbagai jenis minuman kopi ala kafe. Pelatihan ketrampilan ini bisa menjadi bekal setelah mereka bebas dari lapas.
Kepala Lapas Kelas 2B Tulungagung, Tunggul Buwono mengatakan selama 4 hari berturut-turut pihaknya menggelar pelatihan barista yang diikuti oleh 20 warga binaan.
"Kami berharap pelatihan seperti ini membuat warga binaan memiliki modal ketrampilan sebagai sumber perekonomian mereka setelah menjalani hukuman," katanya.
Sementara itu, barista sekaligus pengusaha kafe di Tulungagung, Agus Sunaryanto mengatakan para napi mendapatkan berbagai ilmu tentang kopi. Materi yang diajarkan mulai dari pengenalan kopi yang baik hingga cara meracik secara manual maupun menggunakan alat.
"Meracik kopi harus ada takarannya tak bisa sembaragan. Sehingga siapapun yang membuat citarasa akan tetap sama," terangnya.
Sementara itu, Coy salah seorang warga binaan mengaku senang mengikuti pelatihan barista tersebut. Bahkan dia sudah memiliki keinginan untuk membuka usaha kedai kopi selepas keluar dari lapas.
"Saya akan kumpulkan modal dan membuka warkop kecil-kecilan. Tentu pelatihan ini sangat membantu," katanya.
Usai mengikuti pelatihan selama 4 hari, 20 warga binaan yang menjadi peserta mendapatkan sertifikat pelatihan barista.
(ADI)