Banyuwangi: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran sekitar Rp200 miliar untuk revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi Jawa Timur menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage. Proses relokasi akan dimulai 1 sampai 7 Mei mendatang.
"Pemkab juga menyiapkan armada untuk mobilisasi barang dagangan termasuk tenaga driver dan BBM-nya. Kendaraan ini akan standby di areal pasar selama proses relokasi," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Banyuwangi, Mujiono, dikutip dari Antara, Jumat, 26 April 2024.
Kata Mujiono, pekerjaan revitalisasi pasar ini akan dimulai pada akhir Mei 2024. Sementara itu, para pedagang akan direlokasi ke Gedung Wanita Paramitha Kencana dan area sekitarnya. Pasar ini pun akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan atau bekas kantor dagang Inggris.
"Revitalisasi Pasar Banyuwangi ini sepenuhnya dibiayai Kementerian PUPR dengan anggaran kurang lebih Rp200 miliar," ucap Mujiono.
Di sisi lain, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, mengatakan terdapat sebanyak 352 pedagang yang akan direlokasi. Mereka akan ditempatkan sesuai dengan zonasi, seperti zona pangan basah, pangan kering siap saji, dan non-pangan.
"Pedagang akan menempati lokasi ini selama proses revitalisasi berlangsung, dan diperkirakan pekerjaannya memakan waktu selama satu tahun," ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, kegiatan revitalisasi Pasar Banyuwangi sudah berada dalam tahap tender dan diperkirakan pada 20 Mei sudah tanda tangan kontrak. Nanin mengatakan, kini kesiapan area relokasi sudah mencapai 90% termasuk mushala, toilet, area parkir, instalasi listrik dan air. Namun, hanya tersisa sedikit pembenahan saja.
Pasar Banyuwangi akan didesain memiliki gedung utama yang memiliki dua lantai berarsitektur khas Osing, Banyuwangi. Pasar juga dilengkapi dan dibagi menjadi area pasar basah dan kering, area kuliner, serta gedung parkir.
"Pemugaran pasar akan dilakukan dengan teliti, mengingat Pasar Banyuwangi ini ada bangunan yang merupakan cagar budaya," ujar Nanin.
(SUR)