KEDIRI : Berawal dari hobi, Seorang pria di Kota Kediri menjadi kolektor sepeda tua. Tidak tanggung-tanggung koleksi sepedanya mencapai ratusan dan diklaim terbanyak di Jatim. Selain mengoleksi sepeda tua buatan Belanda, juga terdapat koleksi buatan Inggris hingga Cina keluaran tahun 1900 an.
Adalah Sadam Husein, warga Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Di gudang miliknya, ratusan sepeda tua buatan berbagai negera berjajar rapi. Mulai dari Belanda, Inggris, Rusia, Perancis, Jerman dan Jepang. Tidak hanya sepeda yang bodinya single, koleksi sepeda tua milik Sadam juga ada yang double dan diperkirakan buatan tahun 1900 an.
Koleksi sepeda tua milik Sadam terdiri dari berbagai merek. Seperti buatan Belanda, dengan merek Gazelle, Fongers, Simplex, Batavus, Sparta. Sementara buatan Inggris ada merk Humber, Releigh, BSA, Philips, Sunbeam yang semuanya diperkirakan pembuatan tahun 1900 an. Ratusan koleksi sepeda tua di rumah Sadam ternyata merupakan hasil perburuan orang tuanya, yakni Amir Fatah almarhum.
BACA JUGA : Bromo Membeku, Begini Penampakannya
"Ayah saya berburu sepeda unik dan antik ini hingga ke Papua sejak tahun 1989," kata Sadam.
Sadam mengaku saat sekolah smp menginginkan sebuah sepeda. Lalu, oleh ayanya ia dibelikan sepeda tua merk Gazelle seri 11 buatan Belanda dan setelah dijual ternyata laku tinggi. Saat itulah ayahnya mulai berburu sepeda tua ke seluruh pelosok tanah air.
"Saat ini koleksi sepeda tua ayah berjumlah 400 unit," terangnya.
Sadam mengatakan untuk merawat ratusan sepada ini tidak ada perlakuan khusus. Ia hanya menyiapkan empat orang yang setiap hari membersihkan sepeda satu persatu dari debu. Ratusan sepeda tua ini juga ditutup kain untuk menghindari debu. Selain dikoleksi, ratusan sepeda tua milik Sadam juga dijual jika harganya cocok.
"Selain mengoleksi sepeda tua, saya juga menyimpan onderdil-onderdilnya di gudang," katanya.
Sadam mengatakan, harga sepeda tua ini cukup tinggi. Untuk sepeda dengan suku cadang orisinil antara Rp40 juta hingga Rp60 juta rupiah sedang sepeda pasaran antara Rp10 juta hingga Rp20 juta.
Sementara Ketua Komunitas Onthelis Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Cabang Kediri, Muji Harjito mengatakan para penggemar sepeda tua di Kediri sangat banyak berkisar 3 ribu hingga 4 ribu orang. Mereka terdiri dari 80 klub yang tersebar di wilayah kota dan kabupaten Kediri.
"Ada banyak ya sebenarnya. Namun karena masih pandemi, kami tidak menyelenggarakan event tahunan yang biasanya digelar saat hari ulang tahun," kaat Muji.
Namun setiap klub tiap Minggu masih melakukan bersepeda bersama. Muji mengaku anggota kosti tidak mengkhususkan memiliki sepeda keluaran Belanda, namun semua pemilik sepeda tua berbagai merek bisa bergabung dengan kosti.
(ADI)