Ada dua karakter emoji yang diecat, yakni bentuk hati dan emoji senyum (smile). Modelnya bundar dan unik, ada mata dan mulut, persis seperti emoji wajah yang banyak dijumpai pada fitur media sosial.
Nastain (32) adalah orang dibalik tempe ekspresi itu. Bersama kakaknya, Indra Ambarwati warga Lingkungan Randegan RT02/RW01, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ini sukses menjalankan bisnis tempe aneka kreasi sejak September 2020 lalu.
Nastain mengatakan, tempe reaksi emoji itu diciptakan dari iseng. Awalnya, dia mendapat keluhan dari pelanggan, bahwa anak-anak mereka tidak doyan tempe. Padahal makanan tersebut kaya protein.
"Dari sana saya berfikir, bagaimana membuat tempe dengan bentuk lain yang dapat menarik perhatian anak-anak. Akhinya tercipta tempe ini," katanya
Nastain mengatakan, kreasi tempe karakter emoji hadir di masyarakat tak lain bermula saat dirinya bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (Kube) perdagangan industri tempe yang dikelola Pemerintah Daerah.
Bersama kelompok Kube akhirnya mencari ide sebagai solusi untuk berkreasi membentuk karakter tempe yang lain dari biasanya.
"Akhirnya ketemu ide membuat tempe dalam bentuk berbeda. Ada dua yaitu bentuk smile dan love ini. Untuk bentuk smile, saya mendapatkan bantuan 30 paralon secara gratis," ujarnya.
Selain menjual secara konvesional, Nastain juga kerap memasarkan tempe karakter tersebut lewat media sosial. Hanya saja, tempe ekspresi itu tak setiap hari dibuat.
"Kalau ada yang pesan baru kita membuatnya. Harganya juga tidak sama dengan tempe bentuk biasa," katanya.
Untuk tempe bentuk hati, dijual dengan harga Rp2.500. Sedangkan untuk tempe karakter smile dijual dengan Rp10.000. Ukurannya lebih besar dari tempe biasa kemasan daun yang dijual seharga Rp2.000 saja.
Nastain mengatakan, semula tempe smile dijual Rp 8.000. Namun, karena bahan baku kedelai naik, akhirnya harga dinaikkan. Meski begitu, dia tidak mengubah ukuran tempe.
Dia mengaku kebanyakan pemesanan tempe karakter smile dan love berasal dari kalangan pengelola catering dan ibu rumah tangga. Hingga kini, dia hanya menerima pesanan tempe unik setidaknya lima sampai enam kali dalam satu bulan.
"Rata-rata pembeli dari masyarakat yang hendak bepergian ke luar kota, seperti Surabaya, Gresik, dan Bali. Jadi tempe smile dan love lebih dijadikan oleh-oleh," ujarnya.
Nastain mengatakan, pembuatan tempe karakter emoticon hampir sama dengan pengolahan tempe pada umumnya. Bedanya, pada cetakan. Jika biasanya tempe hanya dibungkus daun atau plastik biasa, maka tempe karakter ini dicetak menggunakan paralon khusus.
Cetakan itu berupa modivikasi paralon dan bambu yang dibentuk sedemikian rupa hingga membentuk emoji smile. Agar tidak lengket, bambu juga harus dilapisi plastik.
"Baru paralon dilapisi kertas minyak (warna biru kehijauan). Kedelai yang sudah diragi ini dimasukkan ke dalam pipa diameter 2,5 cm, dan panjanh 20 cm," katanya.
(ADI)