Puluhan Kambing di Situbondo Mati Mengenaskan, Kaki Hilang hingga Sisa Tulang

Kondisi kambing yang diduga diserang hewan buas (Foto / Metro TV) Kondisi kambing yang diduga diserang hewan buas (Foto / Metro TV)

SITUBONDO : Puluhan kambing milik warga Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso luka dan mati secara misterius. Belum diketahui penyebab hewan ternak itu mati dan terluka. Dugaan sementara akibat serangan hewan liar yang kelaparan.

Informasi yang dihimpun, peristiwa kambing mati dan terluka ini terjadi sejak seminggu terakhir. Total ada 10 kambing yang mati mengenaskan dengan kondisi leher tercabik. Sementara puluhan lainnya luka di beberapa bagian seperti ekor badan dan kaki.

Kondisi luka kambing pun beragam, beberapa ekor kambing terluka kakinya hingga tinggal tulangnya saja. Bahkan ada juga yang lepas kakinya sehingga kesulitan jika harus berjalan. Sebagian kambing lain juga luka di kemaluannya.

Baca juga : Diduga Telat Menutup Palang Pintu, Kereta Api Hantam Truk di Lamongan

Kasus kambing mati dan terluka ini diketahui para pemilik pagi hari saat hendak memberi makan. Mereka kaget, mengetahui beberapa kambing tergeletak dan darah tercecer di mana-mana. Mengetahui itu, para pemilik pun syok. Bahkan beberapa di antara mereka tak kuasa menahan sedih, sehingga menangis sambil memeluk kambing kesayangannya yang terluka.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Bondowoso, drh Cendy Herdiawan mengatakan, posisi beberapa kandang kambing yang mati dan terluka itu berada di pinggir hutan dan bebatuan. Dia menduga, kandang itu disatroni hewan liar dan buas untuk memangsa kambing-kambing tersebut.

"Tahun lalu juga pernah terjadi, bulannya hampir sama. Ada kemungkinan hewan liar. Bisa anjing liar atau hewan lain yang buas," katanya, Rabu 9 Maret 2022.

Karena itu dia mengimbau kepada para pemilik untuk berhati-hati dan waspada. Sebisa mungkin kandang dibuat lebih aman, sehingga peristiwa serupa tidak terulang. "Kami akan bantu dengan sistem kandang yang aman. Kami juga menyarankan warga untuk waspada," ujarnya.

 


(ADI)

Berita Terkait