SURABAYA : Satreskrim Polres Pasuruan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa Bagus Prasetyo Lazuardi (26) warga Tulungagung. Usai memeriksa pacar korban, saat ini polisi fokus mencari keberadaan mobil dokter muda Universitas Brawijaya (UB) itu. Sebelumnya, Bagus ditemukan tewas membusuk di semak belukar pinggir jalan Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa 12 April 2022.
Kasus pembunuhan ini dokter muda di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang ini masih menjadi teka-teki. Siapa pelaku pembunuhan sadis itu. Diduga korban dibunuh dengan cara dihantam kepala dan dadanya dengan benda tumpul hingga tewas. Kemudian pelaku membawa kabur mobil korban.
Berikut 6 fakta kasus pembunuhan Bagus, sang dokter muda UB yang dirangkum Clicks.id :
1. Hilang Seminggu
Bagus Prasetyo Lazuardi ternyata dilaporkan hilang kontak selama hampir sepekan sebelum ditemukan tewas dengan kondisi membusuk di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Selasa 12 April 2022 pukul 08.30 WIB. Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo menyebut, berdasarkan pengakuan sang ayah, korban terakhir kali berpamitan keluar rumah dengan kekasihnya pada Kamis 7 April 2022.
Setelah itu keberadaannya tak lagi diketahui, bahkan orang tua mencoba mencari namun tak membuahkan hasil. "Keluarganya sudah melaporkan ke Polres Tulungagung terkait anaknya yang belum pulang sejak hari Kamis hingga ditemukan meninggal dunia," ujar Adhi, Rabu 13 April 2022.
Hal serupa juga dibenarkan pihak kampus tempat Bagus mengeyam pendidikan, melalui Wakil Dekan (Wakil) Dekan III Bidang Kemahasiswaan dr Eriko Pramestiningtyas mengatakan, keterangan beberapa rekan dan orang tuanya, korban memang sempat dicari selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan tak bernyawa.
"Jadi kami betul-betul hanya mendapat informasi dari poster yang beredar. Tidak ada laporan resmi dari keluarga kepada kita sebagai pengelola fakultas apabila yang bersangkutan tidak bisa dihubungi selama di sini sudah seminggu. Kami hanya mendapat informasi ini tidak sengaja ada yang mengirimkan poster ini," katanya.
Baca juga : Tim Labfor Polda Jatim Selidiki Penyebab Kebakaran Tunjungan Plaza 5 Surabaya
2. Terdeteksi mahasiswa UB dari sidik jari
Saat ditemukan pertama kali, tak ada identitas korban yang melekat sama sekali. Jenazah berhasil diidentifikasi dari hasil sidik jari saat dibawa ke RS Bhayangkara Porong Sidoarjo.
"Terungkap lewat pemeriksaan sidik jari," ujar Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo. Adhi menambahkan, kartu identitas Bagus Prasetyo sengaja diambil terduga pelaku sebab saat ditemukan dompet korban sudah tak ada.
3. Mobil Toyota Innova korban raib
Mobil milik Bagus Prasetyo yang biasa dikendarainya dilaporkan hilang setelah jenazah ditemukan di Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Pasuruan. Polisi hanya menemukan uang sebesar Rp150.000 beserta jam tangan korban. "Mobil korban masih belum ditemukan. Ini masih penyelidikan," kata Adhi.
4. Tewas dengan kondisi membusuk
Jenazah Bagus Prasetyo Lazuardi ditemukan warga bernama Sunarti pada Selasa pagi. Saksi ketika itu mencium aroma bau tidak sedap di sekitar TKP. Saat hendak membuang seekor kucing, Sunarti mencoba menelusuri sumber bau tersebut. Ternyata ada sesosok jenazah laki-laki ditemukan terlentang di semak belukar pekarangan jalan.
"Ditemukan tanda kekerasan di bagian belakang kepala korban," ucap Adhi sesaat setelah penemuan jenazah pada Selasa kemarin.
5. Korban seorang dokter muda
Bagus Prasetyo Lazuardi dikonfirmasi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) merupakan mahasiswanya. Bagus Prasetyo telah menyelesaikan pendidikan sarjana di program studi kedokteran.
"Kami cari datanya, dia mahasiswa FK UB yang masuk jenjang sarjana pada angkatan 2014, naik ke jenjang profesi pada angkatan 2019, statusnya mahasiswa aktif UB," ujar Wadek III FKUB Bidang Kemahasiswaan dr Eriko Pramestiningtyas kepada awak media.
Eriko menambahkan, kini Bagus menempuh pendidikan keprofesian sebagai dokter muda atau koas di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Namun pihaknya tak mengetahui secara detail keseharian Bagus saat melakukan koas di RSSA.
"Yang bersangkutan sudah menyelesaikan seluruh departemen di profesi kedokteran, tinggal satu tahap saja untuk menunggu ujian kompetensi Mahasiswa profesi bukan sarjana. Kalau istilahnya jadi dokter muda, namanya profesi tentang tahap profesi, Koas di RSSA," ucapnya.
6. Hasil autopsi ada tanda kekerasan
Hasil autopsi jenazah Bagus dari RS Bhayangkara Porong mengungkap ada ketidakwajaran pada kematian korban. Kasatreskrim Polres Pasuruan AKP Adhi Putranto Utomo menyebut ada kekerasan di bagian dada akibat benda tumpul berdasarkan hasil autopsi.
"(Dugaannya) pembunuhan, terdapat penggumpalan di dada akibat kekerasan benda tumpul sehingga paru-parunya mengempis yang menyebabkan kematian. Dugaannya dada korban diinjak," tuturnya.
Polisi menduga korban dibunuh di tempat lain sebelum akhirnya dibuang di semak belukar pekarangan di Dusun Krajan, Desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Pasuruan.
(ADI)