Dituduh Punya Ilmu Santet, Kakek di Jember Diusir dari Kampung

Abdul Bari terusir dari kampungnya setelah dituduh warga jadi dukun santet (Foto / Istimewa) Abdul Bari terusir dari kampungnya setelah dituduh warga jadi dukun santet (Foto / Istimewa)

JEMBER : Seorang kakek di Jember diusir warga dari kampung. Tak hanya itu, kakek bernama Abdul Bari warga Dusun Kalisat, Jember itu juga kerap diteror dengan cara rumhanya dilempari batu. Informasi yang dihimpun, tindakan brutal warga tersebut dilakukan karena Abdul dituduh memiliki ilmu santet.

Tudingan itu muncul setelah salah seorang kerabat istri Abdul Bari meninggal dunia usai datang dari Malaysia. Ceritanya, saat itu korban sakit dan tengah dirawat di rumah sakit. Saat itulah, keluarga korban meminta air doa kepada Abdul Baru, tetapi tidak diberi hingga meninggal dunia.

Dari sana lah, warga menuduh Abdul Bari miliki santet. Tuduhan itulah yang membuat Abdul gerah. Apalagi, dia juga sering mendapat teror, terutama malam hari berupa lemparan batu di bagian atap dan kaca jendela rumah.

baca juga : Kasus Penyiraman Tinja di Sidoarjo, Korban Gugat Pelaku Rp1 Miliar

Tak hanya itu, warga juga terang-terangan meminta istri Abdul Bari memberitahu kepada suaminya agar hengkang dari kampung tersebut. Merasa tidak kuat dengan teror itu, Abdul Bari akhirnya pergi dari rumah. Kemudian, oleh aparat Polsek Kalisat bersama perangkat desa, Abdul Bari diminta untuk tidur di sebuah ruangan kecil di balai desa setempat.

Abdul mengatakan, tuduhan warga bahwa dirinya punya ilmu santet tidaklah benar. Buruh serabutan itu juga mengaku tidak mrmiliki benda apa pun yang berhubungan dengan santet.

"Tuduhan itu tidak masuk akal. Saya tidak punya ilmu santet seperti yang dituduhkan," katanya.

Kapolsek Kalisat AKP Istono membenarkan adanya teror tersebut. Karena itu, untuk sementara Abdul Bari diminta tinggal di ruang Balai Desa Kalisat, hingga suasana kondusif. Istono mengatakan, pihaknya juga sudah memeriksa dan menginterogasi Abdul Bari menyusul tuduhan warga tersebut.

baca juga : 9 Korban Keracunan Daging Kurban di Surabaya Sembuh, 4 Masih Dirawat

Hasilnya, tidak ditemukan bukti apa pun sebagaimana tuduhan warga. Atas masalah itu, pihaknya meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember untuk menjadi mediator kasus tersebut. "Kami berharap MUI memberi pencerahan kepada masyarakat agar tidak sembarangan menuduh orang miliki ilmu santet," katanya.

 


(ADI)