Isak Tangis Warnai Peresmian Monumen KRI Nanggala 402

Peresmian monumen KRI Nanggala 402 diwarnai isak tangis keluarga (Foto / Metro TV) Peresmian monumen KRI Nanggala 402 diwarnai isak tangis keluarga (Foto / Metro TV)

SURABAYA : Isak tangis mewarnai peresmian monumen KRI Nanggala 402 di Pangkoramda II Surabaya, Sabtu 15 Januari 2022. Tangis para istri dan keluarga korban KRI Nanggala 402 ini pecah saat diberi kesempatan meletakkan bunga di prasasti monumen. Satu di antara mereka bahkan sempat pingsan, sehingga dibopong ke ruang medis.

Mereka tak kuasa menahan sedih, mengenang para suami yang gugur bersama KRI Nanggala 402 di Selat Bali beberapa waktu lalu. Monumen KRI Nanggala dibangun di kompleks markas Armada II Surabaya. Monumen menyerupai replika KRI Nanggala 402 itu dibangun cukup megah, lengkap dengan sejumlah prasasti serta foto dan nama-nama prajurit yang gugur.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono meresmikan langsung monumen ini. Yudo mengatakan, pembangunan monumen tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan KRI Nanggala 402 yang gugur.

"Ini sebagai wujud penghormatan dan penghargaan kepada para pahlawan KRI Nanggala 402 yang gugur di medan tugas demi dharma bakti kepada Ibu Pertiwi," katanya.

Baca Juga : Blitar Darurat Pencurian Ternak!, Setelah 19 Kambing Kini 308 Ekor Bebek Lenyap Semalam

Dia berharap kehadiran monumen tersebut bisa menjadi ruang memori untuk mengingat kepahlawanan para prajurit Hiu Kencana. Hal itu penting untuk menginspirasi semangat juang generasi penerus TNI AL dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Monumen KRI Nanggala 402 di lingkungan Koarmada II juga akan semakin menguatkan identitas Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Tempat lahirnya para patriot bangsa yang mengabdikan jiwa dan raganya untuk kejayaan bangsa dan negara," katanya.

Dia memastikan Monumen KRI Nanggala 402 nantinya akan dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata sejarah kemaritiman dan wahana pembentukan karakter sebagai bangsa bahari. Ketua Panitia pembangunan Monumen KRI Nanggala 402 Laksamana Pertama TNI Supardi, menjelaskan, pembangunan monumen berlangsung selama 75 hari, mulai 27 September sampai 10 Desember 202. Monumen ini terdiri atas dua bagian, pertama outdoor dalam posisi berlayar dan bertempur persiapan melaksanakan operasi.

Landscape monumen memadukan unsur visual daratan dan perairan yang dikemas secara estetis dan dinamis yang bermakna simbolis wilayah Nusantara. Selain itu wall of memorial yang mengabadikan nama-nama para pahlawan KRI Nanggala 402. Kedua area indoor, menampilkan narasi dan gambar serta infografis yang merepresentasikan jejak pengabdian KRI Nanggala 402, lintasan sejarah kapal selam TNI AL, termasuk foto profil para komandan dari masa ke masa serta profil 53 prajurit KRI Nanggala 402.

Selain itu proses evakuasi serta simpati dari dalam dan luar negeri terhadap para pahlawan KRI Nanggala-402 dengan ahli warisnya.

 


(ADI)

Berita Terkait