Situs saluran air kuno yang ditemukan oleh warga ini berupa susunan batubata kuno berukuran besar dengan tebal 9 sentimeter dan panjang sekitar 39 sentimeter serta lebar 22 sentimeter.
Berdasarkan hasil pengukuran, diketahui tinggi bangunan terowongan saluran air kuno tersebut kira-kira setinggi 150 sentimeter dan lebar sekitar 140 sentimeter. Kemudian lebar cekungan di sisi tengah bangunan yang berfungsi sebagai saluran air ukurannya sepanjang 44 sentimeter.
Salah satu warga, Supeno mengaku jika situs saluran kuno ini sejak bulan Desember lalu sudah mulai ditemukan oleh warga yang langsung melaporka temuan tersebut kepada pihak BPCB Jatim.
"Sehingga bisa diteliti dan ditindaklanjuti untuk diungkap sejarah situs ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Penelitian BPCB Jatim, M. Ichwan mengatakan setelah dilakukan penelitian awal, struktur bangunan situs ini memang menunjukan kriteria sebagai objek yang memang diduga cagar budaya, berupa struktur saluran air kuno.
"Namun untuk mengetahui secara pasti bangunan tersebut, perlu dilakukan ekskavasi dan kajian untuk menunjukkan ukuran, bentuk, maupun konteks kesejarahan. Apakah bangunan tersebut dibangun pada saat pra masa Majapahit ataukah masa Majapahit," terangnya.
Sebab, lanjut Ichwan dilihat dari lingkungannya situs ini tidak jauh dari situs prasasti cungrang situs raos pecinan dan candi belahan.
"Sehingga kemungkinan besar ini situs masa Majapahit," terangnya.
(ADI)