Kediri: Penjabat (PJ) Wali Kota Kediri Zanariah mengatakan pembangunan di Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan jadi pengungkit perekonomian daerah. Pembangunan jalan tol tersebut nantinya memberikan kemudahan untuk masyarakat dalam hal aksesibilitas ke Kota Kediri.
"Dengan begitu, Kota Kediri bisa lebih dikenal karena potensi yang dimiliki. Tidak hanya dilewati, Kota Kediri akan jadi destinasi. Semoga dengan adanya jalan tol ini bisa jadi pengungkit perekonomian di Kota Kediri," ucap Zanariah, dikutip dari Antara pada Kamis, 29 Februari 2024.
Zanariah mengajak daerah di sekitar Kabupaten Kediri, Tulungagung, Blitar, Nganjuk, dan lain sebagainya untuk berkolaborasi dengan memajukan potensinya masing-masing melalui keberadaan jalan tol dan bandara tersebut. Hal tersebut akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat.
Jalan Tol Kediri-Tulungagung telah digarap anak usaha PT Gudang Garam Tbk, PT Surya Sapta Agung Tol melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa pihak swasta.
Disaksikan langsung oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024 dalam Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Regres, dan Perjanjian Penjaminan Jalan Tol Kediri-Tulungagung.
Pihak Pemrakarsa, Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (PII) ikut terlibat dalam PPJT tersebut.
Rencananya, pembangunan tol yang menghubungkan Kediri-Mojo Tulungagung akan mulai konstruksi pada kuartal II 2024 dan beroperasi di kuartal III 2025.
Nantinya jalan Tol Kediri-Tulungagung sepanjang 44,17 kilometer terdiri dari akses Bandara Dhoho kediri sepanjang 6,82 kilometer dan jalur utamanya 37,35 kilometer.
Selain itu, jumlah laju 2x2 dilengkapi dengan empat simpang susun di Bulawan, Kediri, Mojo, dan Tulungagung.
Nilai investasi dalam pembangunan Tol Kediri-Tulungagung yang telah didanai Gudang Garam mencapai sebanyak Rp 9,92 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun.
(SUR)