Virus Korona Sudah Tewaskan 80 Orang

Petugas keamanan dengan pakaian pelindung bersiaga di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok, 26 Januari 2020. (Foto: AFP/NOEL CELIS) Petugas keamanan dengan pakaian pelindung bersiaga di sebuah stasiun kereta bawah tanah di Beijing, Tiongkok, 26 Januari 2020. (Foto: AFP/NOEL CELIS)
Beijing: Pemerintah Tiongkok mengeluarkan data terbaru seputar virus korona, yakni 80 korban tewas dengan total kasus terkonfirmasi mencapai 2.744 per hari ini, Senin 27 Januari 2020. Tambahan 24 korban tewas berasal dari Hubei, provinsi yang menjadi episenter penyebaran virus korona tipe Novel Coronavirus (2019-nCoV).

Meski tidak ada kematian baru di luar Hubei, angka infeksi terverifikasi virus korona di seantero Tiongkok mencapai 769 kasus. Sekitar separuh dari total kasus itu berasal dari Hubei.

Dilansir dari AFP, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyebut 461 dari 769 kasus terverifikasi itu berada dalam kondisi serius.

Tiongkok telah menutup rapat Hubei, terutama Wuhan yang merupakan kota asal munculnya virus nCoV. Virus ini memicu kekhawatiran global karena dinilai mirip dengan penyakit Sindro Pernapasan Akut Berat atau SARS yang sempat mewabah pada 2002-2003.

Namun Kepala Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Ma Xiaowei menegaskan virus korona nCoV sangat berbeda dengan SARS. Ia menyebut masa inkubasi virus korona nCoV berkisar 10 hari, dengan satu hari sebagai yang terpendek dan dua pekan terlama. Karena menular dalam periode inkubasi, lanjut Ma, virus korona nCoV berbeda dengan SARS.

Selain menutup rapat Hubei, Pemerintah Tiongkok juga menerapkan larangan bepergian di banyak wilayah. Tiongkok telah melarang operasional bus jarak jauh di provnsi Shandong dan empat kota besar -- Beijing, Shanghai, Xi'an dan Tianjin.

Pelarangan ini dinilai harus dilakukan karena jutaan warga Tiongkok biasa bepergian ke banyak wilayah di tengah perayaan Tahun Baru Imlek.

Selain larangan bepergian, terdapat juga aturan yang mewajibkan seluruh warga untuk mengenakan masker di ruang publik. Aturan ini telah diberlakukan di provinsi Guangdong dan Jianxi.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengaku akan terus berbagi informasi terkini terkait virus korona nCoV kepada dunia. Beijing juga mengaku akan membuka diri dalam menerima pakar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Hong Kong, Makau dan juga Taiwan.
 
Tidak hanya itu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok juga berjanji merilis data terbaru mengenai virus korona pada setiap harinya.
 
Sejumlah pakar meyakini masa liburan Festival Musim Semi merupakan periode terbaik untuk melakukan isolasi dan penyemprotan disinfektan berskala nasional di Tiongkok. Periode tersebut juga dinilai tepat untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus korona di luar area Wuhan.


(IDM)

Berita Terkait