TRENGGALEK: “Don't just book by cover”. Pepatah bijak itu tak berlaku dalam urusan kuliner. Sebab, menggugah selera makan tidak melulu hanya soal rasa, tapi juga perlu diperhatikan kemasan luarnya. Itulah yang dilakukan Siska Ayu, pengusaha kue sale pisang asal Trenggalek, Jawa Timur.
Bagi pencinta kuliner, terutama jajanan ringan, sale pisang tentu sudah sangat dikenal. Di banyak daerah, sale pisang banyak dijumpai dengan ciri khas masing-masing. Namun tahun ini, Siska tidak hanya beradu rasa, tapi juga membuat inovasi beda dengan mengubah entuk kemasannya.
Sale pisang buatan Siska, tak lagi dikemas panjang seperti yang banyak beredar di pasaran. Namun dibentuknya menjadi rangkaian bola-bola kecil, mirip setangkai buah anggur. Balutan pembungkus yang beraneka warna membuat sale pisang produksi Siska semakin cantik dan menarik daya beli konsumen.
Selain mengolah menjadi bentuk unik dan menarik, Siska juga tetap mempertahankan rasa. Sale pisang oven ini memiliki cita rasa legit mirip kurma. Untuk membuat sale pisang oven, Siska memanfaatkan pisang awak yang memiliki rasa khas madu. Pisang yang telah matang dikupas dan diiris pipih memanjang.
Untuk mengurangi kadar air, biasanya pisang yang telah diiris dijemur terlebih dahulu selama 3 jam. Selanjutnya dimasukkan ke dalam oven selama 7 jam. Setelah matang, baru sale yang telah matang dibentuk menjadi bola-bola kecil dan dibungkus dengan plastik serta lapisan kertas warna serta dirangkai menyerupai anggur.
Siska Hayu mengaku sengaja memodifikasi kemasan menjadi lebih menarik untuk menambah nilai jual serta daya tarik pelanggan. Selain itu, juga menjadi cara mengatasi lesunya penjualan di toko-toko kue imbas covid-19.
“Jumlah permintaan toko oleh-oleh sekarang menurun drastis. Untuk menyiasati kita buat inovasi baru dengan dikemas berbentuk parsel dan dipasarkan secara online. Biasanya untuk parcel. Lumayan masih bisa laku, “ ujarnya.
(TOM)