Akibat Listrik Padam, Pengungsi Rohingya Ngamuk dan Rusak Rumah Susun di Sidoarjo

Foto: Tangkapan Layar TikTok Foto: Tangkapan Layar TikTok

Sidoarjo: Temuan pengungsi Rohingya menggemparkan publik di Indonesia. Kedatangan para pengungsi tersebut banyak menuai persoalan serta kontroversi karena banyak masyarakat yang menolak kedatangan para pengungsi ini.

Hingga detik ini, imigran Rohingya yang ditampung sudah mencapai jumlah ribuan orang. Mereka telah diberikan bantuan sejumlah uang, tempat tinggal, makanan, hingga pendidikan dari pemerintah Indonesia agar bisa mendapatkan kehidupan yang layak. 

Namun, sikap yang mereka tunjukan membuat masyarakat geram, mulai dari mengeluh soal bantuan makanan, uang, hingga tempat tinggal. Bahkan, ada pengungsi Rohingya yang diberikan tempat tinggal berupa rumah susun di Sidoarjo, Jawa Timur 

Baru-baru ini, beredar video di TikTok yang menunjukkan kerusakan parah di sebuah rumah susun yang diduga menjadi tempat bagi para pengungsi Rohingya tersebut. Setelah diselidiki rumah susun itu berada di Sidoarjo, Jawa Timur. 

Video yang diunggah oleh akun TikTok @RestoranPASE tersebut menunjukkan kerusakan yang terjadi di Rumah Susun Puspa Agro. Berdasarkan keterangan dalam video, kekacauan tersebut diakibatkan oleh para pengungsi Rohingya yang marah karena listrik rusun padam selama 24 jam  

Diketahui, pemadaman listrik tersebut terjadi pada Jumat, 8 Desember 2023 kemarin sejak pukul 01.25 WIB. Oleh sebab itu tepat pada siang hari, para pengungsi tersebut protes kepada pengelola rumah susun karena padamnya listrik ini dianggap mengganggu aktivitas para pengungsi. 

Sekitar pukul 19.15 WIB, terdapat beberapa pengungsi melakukan perusakan sarana dan prasarana di Puspa Agro. Seperti kaca jendela, pintu, pot, meja dan sebagainya. 

"Informasi yang kami terima, ada sekitar 30 orang refugees melakukan perusakan dengan melempari kaca penampungan Aparna Puspa Agro," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jatim ,Herdaus, dilansir dari Medcom.id, Minggu, 10 Desember 2023

Kejadian tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Para perusak berhenti beraksi setelah aliran listrik di penampungan kembali normal. 

"Para refugees yang melakukan perusakan lari bersembunyi," tambah Herdaus. 

Herdaus mengatakan pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan kasus perusakan ini. 

"Kami sedang komunikasi dan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus pengrusakan sarana dan prasarana di tempat penampungan pengungsi Puspa Agro yang diduga dilakukan oleh pengungsi,” ungkapnya


(SUR)