JOMBANG: Kasih ibu memang sepanjang jalan! Di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, seorang nenk harus berjuang keras menjadi pembuat batu bata tradisional untuk menghidupi keluarga.
Nenek bernama Jumani, 63 tahun, warga asal Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno setiap hari beraktifitas di sebuah lahan yang ia sewa tak jauh dari rumah.
Dibantu cucunya, Muhammad Ulil Abshar 13 tahun, ia nampak cekatan memembentuk tanah-tanah liat menjadi cetakan batu bata. Pekerjaan ini sudah dilakukan sejak 4 tahun silam setelah suaminya sering sakit-sakitan.
Bermodal semangat, Jumani, bisa membuat 200 hingga 500 batu bata setiap hari. Namun jika turun hujan, aktifitas tersebut tak dilakukan. Jika dipaksakan makan cetakan akan rusak tersiram air.
BACA: Komunitas Sopir Truk Bagi Sembako di Kediri
Batu bata buatan Jumani dan cucunya ini, cuma dihargai Rp 23 per bijinya karena hanya dikeringkan dengan dijemur saja. Hasil dari penjualan batu bata inilah yang dibuat Jumani untuk memenuhi kebutuhan perekonomian sehari hari.
“Daripada nganggur buat batu bata, untuk mencukupi hidup. persatuannya Rp 23. Untuk makan, dan modal beli tanah bahan buat bata, " ujarnya.
Meski bekerja sendirian, namun Jumani tak pernah patah semangat. Kehidupan harus terus dilanjutkan dengan tetap berusaha dan berdoa.
(TOM)