Ini yang Akan Dilakukan SKK Migas pada 2021

SKK Migas. Foto; SKK Migas. SKK Migas. Foto; SKK Migas.

Clicks: Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Luky Yusgiantoro mengungkapkan tahun depan, SKK Migas akan berupaya untuk mencapai target produksi minyak dan gas (migas) bumi yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal tersebut dianggap yang paling urgent untuk dihadapi pada 2021.

“Yang kami bicarakan terus menerus, (yakni) menyinkronkan antara perencanaan operasi dan semua pendukung yang sangat erat kaitannya dengan produksi (migas),” kata Luky dalam diskusi virtual Newsmaker dengan tajuk “IOG 2020 Upaya SKK Migas Gaet Investor“ yang disiarkan melalui akun YouTube Medcom.id pada Sabtu, 12 November 2020.

SKK Migas juga akan fokus dalam transisi Wilayah Kerja (WK) Rokan. Sebab, pada Agustus 2021, WK Rokan akan dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan. Diharapkan, transisi ini dapat berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan dan dapat memberikan dampak positif bagi sektor hulu migas Indonesia.

“Produksi di Wilayah Kerja Rokan ini masih luar biasa dan besar,” sebut Luky.

Di samping itu, SKK Migas telah menetapkan 4 pilar strategis dan 6 pilar pendukung (enablers) untuk mewujudkan target produksi minyak 1 juta barrels of oil per day (BOPD) dan gas 12 billion standard cubic feet (BSCF) per hari di 2030. Luky menjelaskan dalam pilar-pilar tersebut, terdapat 22 program kunci dengan 80 lebih target dan 200 action plans.

“Dalam hal ini, kita terus menerus merencanakan agar program kunci tersebut dapat tercapai dalam beberapa tahun ke depan. Sebagai contoh di sini, salah satu pilarnya adalah improving existing asset value,” ucap Luky.

Kemudian, ia juga menjabarkan salah satu pilar lainnya, yakni reserve to production, bagaimana caranya mengonversi dan mengoptimalkan resources migas yang ada untuk diproduksikan. Di dalam pilar tersebut, ungkap Luky, penggunaan metode enhanced oil recovery (EOR) menjadi sangat penting dalam mencapai target produksi.

“Dan itu (EOR) membutuhkan (dukungan) dari para pemangku kepentingan lainnya, karena EOR itu membutuhkan chemical,” imbuhnya.


(SYI)

Berita Terkait