Mantab!, di Warung Ini Terdapat 105 Jenis Mie Instan yang Bisa Dinikmati

Salah satu menu di Mie Gulun, Madiun (Foto / Istimewa) Salah satu menu di Mie Gulun, Madiun (Foto / Istimewa)

MADIUN : Lidah masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan mie instan. Makanan sejuta umat ini bisa ditemui di manapun, dari warung biasa sampai hotel bintang lima. Bahkan di salah satu warung di Madiun, Anda bisa memilih 105 jenis mie instan yang bisa dinikmati. Mantab!

Warung Mie Gulun namanya. Kedai ini berada di timur Lapangan Gulun, Kota Madiun. Warung tersebut dikelola Andro Nugraha (24). "Ada 100 jenis mie, tepatnya 105 jenis mie sih. Itu ada yang dalam negeri dan luar negeri. Yang luar negeri ada samyang contohnya," katanya.

Andro menjelaskan, awalnya mulanya ayahnya adalah dosen wirausaha salah satu universitas swasta di Kota Madiun. Dalam mengajar, selalu bilang untuk berani berwirausaha. Dari situ, ayahnya tertantang membuat wirausaha. Konsepnya adalah warmindo, 105 jenis mie instan, termasuk tiga cara memasaknya.

"Ini yang menjadi beda juga. Cara masak original, mie nyemek sama mie ulek bagi penyuka pedas," jelas Andro.

Juga ada 23 varian toping, mulai dari telur radar, ceplok, bakso ikan hingga tempura. Untuk minuman, hanya ada 24 jenis. Menurutnya, harga mie yang paling murah adalah Rp4 ribu jenis mie goreng intermie. Paling mahal Rp23 ribu, jenis mie dari luar negeri, samyang.

Baca juga : Stop Gabut Jelang Berbuka, 4 Kegiatan Ngabuburit Asyik

Untuk minum, ada milk blas dengan toping regal seharga Rp23 ribu. Paling murah es teh maupun teh anget tawar yakni tanpa bayar alias nol rupiah. Untuk toping, dibandrol dengan harga paling mahal Rp 3 ribu. Itu adalah jenis telur goreng. Paling murah sawi, pembeli diberi secara cuma-cuma.

Andro menerangkan, mie Gulun memang baru buka sekitar satu bulanan. Namun setiap malam selalu penuh. Dari 44 kursi yang disediakan, pasti penuh. Juga untuk lesehan sekitar 5 tikar. Dia mengaku, untuk buka bersama sudah ada beberapa reservasi masuk.

"Ini juga untuk mengisi waktu luang bapak. Bapak kan dulu wakil rektor empat periode. Sekarang pengen istirahat sambil berjualan," terangnya.

Sementara itu, salah satu pelanggan Zani mengaku memilih untuk berbuka puasa di Mie Gulun, karena memang dia penyuka mie instan. Namun dia ingin mencari makan mie dengan sensasi yang berbeda.

"Enak mienya, lain dari yang lain. Buat sendiri belum tentu sama rasanya," pungkasnya.


(ADI)

Berita Terkait