MOJOKERTO : Petugas dari Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur menindaklanjuti temuan struktur batu bata di Dusun Kedawung, Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Diduga struktur batu bata tersebut merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit.
“Kami dari BPCB Provinsi Jawa Timur saat ini menindaklanjuti laporan dari masyarakat adanya temuan objek cagar budaya di Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto,” ungkap Pamong Budaya Ahli Muda BPCB Jatim, Muhammad Ichwan, Rabu 29 September 2021.
Dari pendataan awal diketahui jika obyek tersebut berada di tengah sawah dan berada di gundukan tanah. Terlihat ada struktur bangunan berupa batu bata merah tersusun di bagian sisi barat dengan panjang yang diketahui 6,5 meter, sisi selatan, utara dan timur belum terlihat.
“Dari struktur yang tampak, di bagian tengah sisi barat tampak menjorok atau keluar ke arah barat dengan panjang 2,8 meter, lebar 80 cm. Diperkirakan kemungkinan candi, ada penampil di sisi barat karena pada umumnya bangunan atau struktur candi di Jawa Timur itu ditandai berupa trah tangga,” katanya.
Menurutnya, struktur bangunan berupa batu bata merah dengan ukuran panjang 42 cm, lebar 22 cm dan tebal 8 cm. Namun pihaknya belum bisa memastikan periodisasi kepemimpinan di masa Kerajaan Majapahit siapa. Namun bisa dipastikan peninggalan dari Kerajaan Majapahit.
“Perlu referensi lagi, kajian selanjutnya untuk mengetahuinya. Bisa jadi peninggalan Kerajaan Majapahit, karena candi-candi di masa Majapahit memiliki ketebalan 7-8 cm. Masih perlu kajian lebih lanjut. Melihat sisa gundukan tanah atau puthuk, kemungkinan 6×6,5 meter. Belum bisa dipastikan,” ujarnya
Ada Pagar Membentuk Pola Halaman Candi
Selain temuan tersebut, di sisi barat sebelah utara juga ditemukan struktur diduga pagar.
“Kita dapatkan juga struktur membentuk seperti pagar, dengan ketebalan kurang lebih 57 sampai 60 cm. Saat ini yang kita ketahui itu, di sisi barat sebelah utara maupun barat sisi sebelah selatan untuk timur kami belum dapatkan,” ungkap Pamong Budaya Ahli Muda BPCB Jatim, Muhammad Ichwan
Diduga penemuan struktur batu bata merah tersebut merupakan candi yang dikelilingi oleh pagar membentuk pola halaman. Pagar yang terlihat secara kasat mata memiliki panjang 4,20 meter dan saat ini terlihat empat lapis batu bata dengan ukuran panjang 42 cm, lebar 22 cm dan tebal 8 cm.
“Perlu kajian dan ekskavasi. Dugaan pagar mengelilingi candi. Belum diketahui bentuk sebenarnya arsitekturalnya. Tapi pada umumnya candi dengan pola tersebut hampir sama dengan candi yang ada di Jawa Timur. Kami baru menindaklanjuti penemuan awal,” katanya.
Menurutnya, pihaknya membutuhkan koordinasi dengan stakeholder terkait. Seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Mojokerto, perangkat desa dan pemilik lahan. Karena pihaknya masih mendata temuan di lapangan.
(ADI)