JAKARTA : Indonesia dipastikan mendapatkan tambahan kuota sebesar 10 ribu jamaah pada musim ibadah haji 2022. Dubes RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan, tawaran kuota tambahan tersebut disampaikan langsung Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS).
“Iya, tahun ini penambahan kuota 10 ribu. MBS yang menyebut jumlah karena saya sendiri yang mendampingi Pak Luhut (Luhut Binsar Pandjaitan,Red) waktu ketemu itu,” ujarnya, Kamis 23 Juni 2022.
Menurutnya, tawaran tersebut sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Kuota haji Indonesia pada tahun ini diketahui sebanyak 100.051 jamaah. Sementara untuk teknis pembagian kuota tambahan tersebut, Azis menyerahkan kepada pemerintah pusat.
“Sebetulnya kalau jumlah itu, katakan dua pekan sebelumnya, mungkin itu masuk dalam kuota yang sekarang. Cuma kan karena secara teknis memerlukan proses yang agak panjang dan mungkin juga penambahan pendanaan,” ujar dia.
Penambahan pendanaan tersebut, lanjut dia, terutama terkait biaya masyair yang sebelumnya ada kenaikan harus mendapatkan penambahan dana dan harus melalui proses serta izin DPR. Di sisi lain, puncak haji tinggal dua pekan lagi.
Baca juga : Bunda, Beli Minyak Goreng Curah Wajib Pakai Aplikasi PeduliLindungi
“Kalau penambahan untuk mendapatkan uang, katakanlah uang dari mana sumbernya? Dari BPKH (Badan Pengelola Keuangan Haji—Red) harus melalui DPR. Padahal kan DPR sedang reses sekarang. Tidak mungkin kan. Hak-hal teknis seperti mungkin tidak terantisipasi oleh pemerintah Saudi karena berbeda cara pendekatannya,” ujar Aziz.
Dia menjelaskan, kuota tambahan memang kerap diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Indonesia. Penambahan kuota terakhir terjadi pada musim haji 2019 dengan jumlah yang sama, yakni 10 ribu jamaah. Sementara itu, kata Dubes, normalisasi kuota haji pada musim haji tahun depan bukan sekadar ditentukan hubungan baik dengan Arab Saudi. Kuota bisa kembali normal saat kondisi kesehatan global sudah baik.
“Ini berkaitan soal pandemi. Kalau pandeminya dianggap selesai, saya kira kemungkinan besar Saudi akan mengembalikan kepada kondisi yang semula. Artinya dihitung berdasarkan jumlah penduduk,” ujar dia.
Menurut dubes, penentuan kuota juga harus melalui mekanisme persidangan di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Mereka akan duduk bersama untuk menetapkan kuota setiap negara. Dia menjelaskan, Indonesia mengalami pertambahan penduduk. Jumlah keseluruhannya kemungkinan mencapai 260-265 juta orang.
“Artinya harus ada tambahan jumlah jamaah dari 220 ribu menjadi 265 ribu, terus ada tambahan lagi 10 ribu,” ujar dia.
(ADI)