Kemendagri Instruksikan Daerah Tekan Inflasi, Malang Dapat Apresiasi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT bersama Tim TPID mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Erik Setyo Santoso, ST, MT bersama Tim TPID mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual

Klojen: Pemerintah Kota Malang dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menekan angka inflasi.Kemendagri mendorong pemerintah daerah mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir, meminta daerah dengan angka inflasi di atas 2,51 persen atau rata-rata nasional segera bergerak.

“Apa yang sudah kita lakukan hingga mencapai angka inflasi 2,51 ini sudah sangat baik, sekarang kita upayakan mempertahankan dengan fokus dengan langkah strategis ke depan terutama dengan penanaman,” kata Tomsi dikutip dari laman resmi Kota Malang, Rabu, 24 Juli 2024.

Tomsi mengusulkan beberapa strategi untuk mengendalikan inflasi. Termasuk memperkuat koordinasi antara pemerintah daerah dan Bank Indonesia dalam memantau dan mengendalikan harga komoditas, meningkatkan efisiensi distribusi barang untuk mengurangi biaya logistik, serta memastikan ketersediaan pasokan pangan dan energi. 

Ia juga mengharapkan pemerintah daerah bekerja sama dengan pelaku usaha untuk menjaga stok kebutuhan pokok tetap terjaga. Dia juga meminta penyaluran pupuk bersubsidi tetap menjadi perhatian pemerintah pusat. Dari 514 pemda, 323 pemda, termasuk Kota Malang, telah melaporkan penanganan pupuk bersubsidi. 

"Pupuk ini mempengaruhi 62 persen produksi. Jadi, minta tolong kepala daerah bisa memberi perhatian termasuk masalah pupuk ini," tegas Tomsi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso dan jajaran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang pada Senin, 22 Juli 2024.

Malang mendapat apresiasi

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengapresiasi Kota Malang terkait pemanfaatan cold storage untuk menyimpan cadangan pangan. Bapanas mengalokasikan cold storage untuk pemerintah daerah yang bisa dimanfaatkan oleh dinas terkait atau BUMD di setiap wilayah.

“Kalau memang akan dikelola oleh BUMD, itu akan lebih bagus untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan, seperti yang dilakukan di Kota Malang yang dimanfaatkan dengan sangat baik dan terpelihara,” ungkap Arief.

Serah terima hibah chiller berkapasitas 12 ton dan cold storage berkapasitas 10 ton kepada Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) dilaksanakan pada akhir tahun 2022 lalu. Hibah cold storage dan chiller kepada daerah dilakukan Bapanas sebagai salah satu upaya stabilisasi harga pangan. 

Chiller ini digunakan untuk menyimpan cabai, bawang merah, dan sayuran lain, terutama yang termasuk dalam volatile food, yakni bahan pangan yang punya andil dalam inflasi. Sementara itu, cold storage digunakan untuk menyimpan daging.


(SUR)

Berita Terkait