Clicks: Keputusan DPR yang menyetujui pengajuan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri baru banjir dukungan dari beberapa pihak. Banyaknya respon positif yang diterima Listyo berkat manuvernya yang cerdas.
“Cara Kapolri menjangkau hal-hal dari luar Polri ini menurut saya luar biasa, silent but deadly seperti kobra,” kata Pengamat Terorisme Ridlwan Habib dalam diskusi virtual Crosscheck dengan tajuk ‘Listyo, Kapolri Non Muslim Pemersatu Ulama‘ yang disiarkan melalui akun YouTube Medcom.id pada Minggu, 24 Januari 2021.
Bahkan, pentolan Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab (MRS) menanggapi dengan baik soal Listyo yang kala itu menjadi calon tunggal. Melalui kuasa hukumnya, MRS mendoakan agar proses pengangkatan Listyo sebagai Kapolri berjalan lancar.
“Kan ngeri itu, luar biasa lho. Bayangkan saja Habib Rizieq ini kan terzalimi, mestinya dia ngomong ‘ah Kapolri baru penindas ulama’. Tetapi, ternyata jawabannya ‘alhamdulillah insyallah lancar’,” jelasnya.
Dengan Listyo bisa merangkul kalangan-kalangan yang selama ini dianggap kontra dengan pemerintah, maka itu suatu pencapaian yang hebat. Inilah yang dimaksud Ridlwan sebagai gerakan silent but deadly.
Tentunya, hal itu harus dipertahankan oleh Listyo tanpa harus dipublikasikan pergerakannya ke publik. Menurutnya, cara bagaimana Listyo menjangkau elemen-elem di luar Polri tidak perlu diketahui oleh publik dan itu merupakan kewenangannya sebagai Kapolri.
“Tetapi, di mata masyarakat kita perlu wajah Polri yang baru. Itulah nanti peran Kadiv Humas dan Juru Bicara Polri yang bisa menunjukkan bagaimana visi misi besar dan maju dari beliau (Listyo) untuk dapat dibaca oleh publik,” ucapnya.
DPR telah menyetujui pengajuan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri menggantikan Idham Azis. Pada Kamis, 21 Januari 2021, hasil fit and proper test Kapolri di Komisi III DPR telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR.
"Apakah hasil uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo dapat disetujui," tanya Ketua DPR Puan Maharani dalam rapat paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 21 Januari 2021.
"Setuju," jawab seluruh anggota DPR yang menghadiri rapat secara fisik dan virtual.
(SYI)