CLICKS.ID: Sepak terjang Omicron semakin meresahkan banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Setiap hari angka kasus masyarakat yang terinfeksi terus bertambah. Bahkan, Omicron sendiri sudah termasuk kategori 'variant of Concern' (VOC).
VOC sendiri diartikan sebagai varian virus korona yang diduga mampu menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat memengaruhi efektivitas vaksin.
Memang, banyak ahli yang mengatakan kalau Omicron memiliki gejala ringan. Namun begitu, banyak juga yang membuktikan bahwa Omicron memicu gejala yang tidak terduga di antara pasien.
Kepala Asosiasi Medis Afrika Selatan, dokter Angelique Coetzee, menyebut gejala Omicron sangat mirip dengan gejala pilek atau flu biasa, yakni:
- Sakit kepala
- Nyeri tubuh
- Tenggorokan gatal
Tanda omicron yang sering diabaikan
Daftar resmi tanda dan gejala yang diakui oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit tidak termasuk pusing atau sakit kepala ringan.
Daftar tersebut menyebutkan sakit kepala dan mual tetapi tidak menyebutkan kondisi pingsan, lemah, atau goyah.
Karena gejalanya tidak dikenali sebagai tanda khas covid-19, dokter cenderung mengabaikan hal ini dibandingkan dengan tanda infeksi lainnya.
Tapi sekarang, Omicron memicu gejala ini pada kebanyakan pasien, para ahli mendesak semua orang untuk berhati-hati dengan gejala nonspesifik seperti pusing.
Jadi, jangan anggap enteng bila merasa pusing. Karena gejala itu telah terbukti menjadi manifestasi klinis yang menonjol di antara pasien covid-19.
Pusing sebagai gejala covid-19
Menurut Best Life, "Beberapa hasil penelitian dari para ilmuwan dan ahli medis menegaskan, pusing atau sakit kepala ringan bisa menjadi tanda peringatan Omicron. Beberapa pasien mengeluh mengalami hal ini saat berjuang melawan covid-19."
Para peneliti mencatat bahwa pusing lebih umum daripada gejala lain yang menunjukkan SARS-CoV-2. Sebuah penelitian sebelumnya yang diterbitkan pada September 2020 sudah menunjukkan adanya pusing sebagai manifestasi klinis covid-19.
Memahami pusing akibat covid-19
Layanan Kesehatan Nasional (NHS) di Inggris telah membedakan jenis pusing yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 dibandingkan dengan yang dipicu oleh infeksi dan kondisi virus lainnya.
Menurut organisasi tersebut, covid-19 menyebabkan sensasi berputar atau rasa gerakan yang berubah yang sering disebut vertigo.
Selain itu, infeksi virus korona dapat membuat pasien merasa pusing seolah-olah akan pingsan. Kedua manifestasi tersebut cenderung muncul selama fase infeksi akut.
"Namun, mereka juga dapat muncul selama masa pemulihan atau sebagai bagian dari gejala covid yang lama," tambah NHS.
(TOM)