BPBD Kota Batu Imbau Warga Waspada Dampak dari Cuaca Ekstrem

Personel BPBD Kota Batu pada saat akan melakukan pembersihan material pohon tumbang di salah satu titik terdampak, di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa malam (12/3/2024). ANTARA/HO-BPBD Kota Batu. Personel BPBD Kota Batu pada saat akan melakukan pembersihan material pohon tumbang di salah satu titik terdampak, di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa malam (12/3/2024). ANTARA/HO-BPBD Kota Batu.

Kota Batu: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Jawa Timur mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak cuaca ektrem yang bisa merusak dan membahayakan keselamatan. Potensi bencana hidrometeorologi masih tinggi. 

Kepala pelaksana BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengungkapkan terjadi cuaca ektrem angin kencang di wilayah Kota Batu pada Selasa, 12 Maret 2024. Hal itu menyebabkan lima orang mengalami luka-luka dan menimbulkan peristiwa bencana. 

"Masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat cuaca ekstrem, terutama bila berada atau beraktivitas di luar ruangan," tutur Agung, dikutip dari Antara pada Rabu, 13 Maret 2024.

Angin kencang mengakibatkan satu korban terluka yang bernama Akbar Mubarrok saat pohon tumbang di Jalan Brantas, Kelurahan Ngaglik pukul 08.30 WIB. 

Selanjutnya, terjadi pohon tumbang di Jalan Raya Oro-Oro Ombo, Kecamatan junrejo, pukul 20.59 WIB. Insiden tersebut menyebabkan warga bernama Maksum luka ringan ketimpa pohon randu  setinggi 25 meter yang tumbang ke jalan. 

Kemudian, pohon sono setinggi 15 meter di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sisir tumbang. Pohon menimpa tiga warga Kota Batu yang bernama Bambang Kurniawan, Vivi Mega Wulan Dhari, dan Herlambang Bagus Pamungkas.

"Hari ini tim reaksi cepat BPBD Kota Batu melakukan monitoring rutin kawasan banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Masyarakat diimbau untuk berhati-hati," ucap Agung. 

Berdasarkan catatan BPBD Kota batu akibat dari angin kencang ini menyebabkan sembilan pohon tumbang, lima rumah rusak, dan lima orang mengalami luka-luka. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan adanya potensi cuaca ektrem di sejumlah wilayah Jawa Timur yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, dan  tanah longsor, 

Sementara itu, pantauan dari citra satelit menjelaskan bahwa masyarakat harus mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang bisa menyebabkan peristiwa bencana pada 12-18 Maret 2024. 

Sejumlah wilayah yang sudah tercatat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem antara lainnya Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Sumenep, Kota Surabaya, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Nganjuk, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Banyuwangi dan Sidoarjo.

Selain itu,  Kota Batu, Kota Blitar, Jember, Jombang, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Situbondo, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Bondowoso, Lumajang, Malang, Trenggalek, Kota Madiun dan Kota Malang.

Wilayah Jatim ada di akhir musim hujan dan memasuki fase peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. 


(SUR)

Berita Terkait