GRESIK: Sosialisasi pelebaran Jalan Nasional Sadang Daendels di Kabupaten Gresik diwarnai kericuhan. Ratusan warga dan pedagang terdampak proyek pelebaran jalan sempat beradu mulut dengan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Awalnya, kegiatan sosialisasi yang digelar Selasa sore 14 Juni 2022, berjalan tenang. Namun mendadak berubah tegang saat para pedagang dan warga melakukan protes kepada bupati Gresik. Tak hanya adu mulut, puluhan warga ramai-ramai memilih walk out atau keluar dari lokasi acara sosialiasi.
Salah satu warga Manyar, Muhammad Subur mengatakan rencana bupati Gresik untuk merelokasi pedagang di dekat area pemakaman tidaklah tepat. Sebab, dikhawatirkan kios pedagang justru sepi pembeli.
BACA: Bupati Gresik Siapkan Bonus Bagi Atlet Porprov VII Jatim Berprestasi
"Kami minta tempat relokasi yang lebih layak dan representatif, " ujarnya. " Kami tidak pernah minta ganti rugi, beri kami tempat berdagang yang layak, " teriak warga lainnya sambil keluar meninggalkan ruangan.
Meski ditinggal oleh sebagian warganya, Bupati Fandi Akhmad Yani tetap melanjutkan sosialisasi. Dijelaskan, dalam proyek strategi nasional ini, jalan raya di wilayah Manyar akan dilebarkan menjadi 4 jalur dari yang sebelumnya hanya 2 jalur.
"Untuk itu, kami sudah menyiapkan tempat relokasi bagi 199 pedagang yang tergusur. Sementara untuk warga dan pedagang yang menolak, kami akan kembali dialog sehingga mendapat solusi terbaik, " ujarnya.
Sementara, Sentot Wijayanto, perwakilan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali menambahkan total jalan yang dibangun yakni sepanjang 3,7 kilometer dengan estimasi anggaran sebesar 15 miliar.
"Rencananya, proses pengerjaan akan di mulai 3 bulan mendatang ketika ruas kanan kiri jalan sudah selesai,termasuk pembebasan lahan dan lelang, " ucapnya.
(TOM)