GRESIK : Bisnis prostitusi di Samaleak, Kecamatan Kedamean, Gresik, dibongkar polisi. Seorang mucikari dan enam pekerja seks komersial (PSK) diamankan.
Johan Rio Adi (19), mucikari asal Desa Banyuurip, Kecamatan Kedamean mendirikan warung kopi lengkap dengan fasilitas esek-eseknya. Selain Johan, ada enam PSK yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Mereka yakni A (29), R (20), N (29), I (20), R (18), dan V (20).
Sekali kencan, laki-laki hidung belang harus membayar Rp 150 ribu. Tarif tersebut termasuk fasilitas kamar, minyak gel dan tisu. Bisnis lendir itu sudah berjalan setahun lebih. Modusnya, praktek prostitusi ini dilakukan di warung kopi milik tersangka
Kapolres Gresik, AKBP Arief Fitrianto menjelaskan, pengungkapan prostitusi ini berdasarkan informasi dari masyarakat. Anggota langsung turun ke lokasi menuju warung milik tersangka di Dusun Samaleak.
"Di lokasi kami menggeledah warung tersebut dan mendapati seorang PSK sedang menerima tamu," kata Arief.
Saat ditangkap, tersangka tidak bisa berkilah. Dia langsung digelandang ke Mapolres Gresik bersama enam wanita penghibur yang disediakan di warungnya.
Selain mengamankan tersangka, sejumlah barang bukti juga diamankan di antaranya buku tulis, catatan rekap keluar masuk tamu, uang tunai sebesar Rp 400 ribu, dua sprei, satu minyak gel, tisu bekas dan satu potong celana dalam dan bra.
Sementara itu, kepada polisi Johan mengaku uang tarif itu dibagi dua, Rp 100 untuknya dan Rp 50 untuk PSK.
"Tapi uangnya saya bawa dulu buat tabungan," ujarnya.
Mucikari ini mengaku selama pandemi covid-19 ini penghasilannya menurun. Dalam sehari hanya dua sampai tiga laki-laki yang datang untuk menyalurkan hasrat.
(ADI)