Jatim Diselimuti Cuaca Ekstrem Hingga Akhir Oktober

Ilustrasi Ilustrasi

SURABAYA: Cuaca ekstrem masih akan menyelimuti wilayah Jawa Timur (Jatim) hingga akhit Oktober ini. Kondisi atmosfer dan suhu muka air laut menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Kepala Stasiun BMKG Kelas 1 Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, berdasarkan hasil analisa kondisi iklim. Sejumlah wilayah di Jatim masih memasuki peralihan cuaca, alias pancaroba.

“Dinamika atmosfer di wilayah Jatim masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan,” kata Taufiq, Senin, 24 Oktober 2022.

Menurut Taufiq, atmosfer di Jatim menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

BACA: Kebanjiran, Ratusan Warga Gresik Mengungsi ke Masjid

Selain itu, gelombang atmosfer Equatorial Rossby dan Kelvin, serta suhu muka laut di perairan Jatim masih hangat, dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 oC, sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer.

“Kondisi itu mempengaruhi pembentukan awan Cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem,” jelasnya.

Dengan demikian, Taufiq memperingatkan sejumlah daerah untuk terus waspada hingga 30 Oktober 2022, mendatang. Sebab, ditakutkan akan terjadinya bencana hidrometeorologi.

Bencana hidrometeorologi tersebut seperti, genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, serta hujan es. Selain itu, wilayah di Jatim juga diminta waspada terjadinya tanah longsor.

Sejumlah wilayah di Jatim yang diperkirakan mengalami cuaca ekstrem tersebut adalah, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan.

Selanjutnya Ponorogo, Ngawi, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Malang, Batu, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Bondowoso, Situbondo, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

“Masyarakat diimbau untuk melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi atau sungai,” tutup Taufiq.

Sebelumnya, sejumlah wilayah di Jatim telah mengalami bencana hidrometeorologi, dalam beberapa hari terakhir. Daerah tersebut meliputi, Malang, Blitar, Sidoarjo, Lamongan, Ponorogo, Tulungagung serta Trenggalek.


(TOM)

Berita Terkait