BOJONEGORO : Curah hujan yang tinggi dalam tiga hari terakhir membuat debit air di Sungai Bengawan Solo, Kabupaten Bojonegoro, meningkat. BPBD Bojonegoro menetapkan status sungai pada level siaga 1. BPBD Kabupaten Bojonegoro mencatat, sedikitnya 35 desa di empat kecamatan terancam tergenang banjir apabila Sungai Bengawan Solo meluap.
"Kita mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu mewaspadai dan update status di media sosial BPBD, update prakiraan cuaca, agar memahami dan mengantisipasi kejadian-kejadian yang ditimbulkan bencana hidrometeorologi basah ini," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Ardhian Orianto, Kamis 16 Februari 2023.
Dia menyebut, mengacu pada imbauan BMKG, fenomena hidrometeorologi basah akan berlangsung hingga akhir Maret 2023 mendatang. Atas hal itu, dia mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di bibir sungai. "Hidrometeorologi basah sesuai imbauan BMKG sampai akhir Maret," kata dia.
baca juga : Truk Ekspedisi Terbakar di Jalan Raya Pasuruan
Berdasarkan pantauan, permukaan air Sungai Bengawan Solo terus mengalami peningkatan. Dilihat lewat tiang ukur, ketinggian air Sungai Bengawan Solo di utara Pasar Kota Bojonegoro menyentuh angka lebih dari 12.70. Ketinggian permukaan air itu menunjukkan Sungai Bengawan Solo sudah masuk pada level siaga 1 atau siaga hijau menuju kuning bencana banjir.
Kendati demikian, sejumlah perahu penyebrangan tradisional masih terpantau beroperasi di tengah derasnya arus sungai. Selain curah hujan yang tinggi, kondisi tersebut juga diperparah limpahan air dari kawasan hulu. Sebab, sejak Rabu 15 Februari 2023, pintu Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah sudah dibuka.
(ADI)