Lestarikan Multikulturalisme,  Desa Barurejo Deklarasikan Desa Damai

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid saat hadir dalam acara MoU dan deklarasi Desa Damai di Desa Barurejo, kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur. 23/5/2024) ANTARA/HO-Huams Wahid Foundation Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid saat hadir dalam acara MoU dan deklarasi Desa Damai di Desa Barurejo, kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Jawa Timur. 23/5/2024) ANTARA/HO-Huams Wahid Foundation

Banyuwangi: Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, resmi mendeklarasikan diri sebagai Desa Damai pada Kamis, 23 Mei 2024. Deklarasi ini sebagai bagian dari upaya memperkuat komitmen terhadap kehidupan damai dan mendorong kohesi sosial masyarakat.

Desa Damai merupakan awal dari program pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh Wahid Foundation dengan dukungan dari Japan Tobacco International (JTI) Indonesia. Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini, menyampaikan apresiasinya dan dukungan penuh terhadap pencanangan Desa Damai di Barurejo.

"Ini merupakan langkah penting bagi Banyuwangi untuk menciptakan sebuah lingkungan inklusif sekaligus mewujudkan masyarakat yang berdaya. Perempuan menjadi aktor utamanya," ujar Henik dikutip dari Antara, Jumat, 24 Mei 2024.

Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, menyatakan program Desa Damai di Barurejo merupakan hasil kerja sama antara Wahid Foundation dan JTI. Program ini memiliki perhatian yang sama dalam melestarikan nilai-nilai multikulturalisme melalui penguatan komunitas.

Tujuan Desa Damai

"Desa Damai Barurejo merupakan desa ke-24 yang telah menyatakan deklarasi sebagai Desa Damai Wahid Foundation. Deklarasi merupakan simbol komitmen bersama-sama untuk membuat perubahan menjadi masyarakat yang saling menghargai, saling mendukung dan menghormati hak-hak masing-masing secara setara," ujar Yenny.

Menurut Yenny, Desa Damai bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif perempuan, memperkuat perdamaian di masyarakat, memberdayakan ekonomi perempuan, dan memastikan lingkungan yang berkelanjutan.

"Program ini dilakukan melalui pendekatan pemberdayaan ekonomi dan sosial, khususnya kepada kaum perempuan, agar mampu meningkatkan perannya di dalam masyarakat, serta menjadi penggerak di dalam lingkungan keluarga ataupun sekitarnya," ujarnya.

Harapannya adalah Desa Barurejo, dengan latar belakang multikultural dan potensi sumber daya alam yang melimpah, mampu memanfaatkan ini sebagai modal besar untuk memperkuat kohesi sosial.

Agenda deklarasi dimulai dengan pembacaan ikrar Desa Damai oleh perwakilan perempuan Desa Barurejo. Dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Direktur Wahid Foundation, JTI Indonesia, Kepala Desa Barurejo, dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.

Direktur People and Culture JTI Indonesia, Yudi Rizkiadi, yang hadir dalam acara deklarasi, menyatakan harapannya bahwa program yang akan dijalankan di Desa Barurejo ke depan akan membawa manfaat bagi masyarakat setempat.

"Ini merupakan tahun kedua bagi JTI berkolaborasi dengan Wahid Foundation dalam program Desa Damai. Sebelumnya, dua desa lainnya, yaitu Grajagan dan Bangsring di Banyuwangi telah terlebih dahulu terpapar oleh program yang sama," kata Yudi.

Kepala Desa Barurejo, Ahmad Zaenuri, menyampaikan Desa Barurejo terdiri atas masyarakat dengan latar belakang yang beragam. Oleh karena itu, ia menyambut baik program yang akan dijalankan di desanya, karena ia yakin program ini tidak hanya memperkuat nilai-nilai persatuan tetapi juga akan memperkuat sektor ekonomi.

"Dalam program ini kami melihat potensi bagi kaum perempuan di Barurejo untuk dapat lebih berperan dalam pembangunan desa," ujar Ahmad.

 


(SUR)

Berita Terkait