Kediri: Penjabat (Pj) Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Zanariah, menyosialisasikan pembatasan penggunaan sampah plastik sekali pakai kepada masyarakat secara langsung. Sosialisasi ini ditujukan untuk mengurangi volume sampah di Kota Tahu tersebut.
Zanariah mengatakan dukungan dan tanggung jawab untuk penanganan sampah harus terus dibangun masyarakat. Warga juga diimbau untuk membiasakan diri membawa kantong belanja dari rumah sehingga dapat membatasi penggunaan plastik sekali pakai.
"Bungkus-bungkus makanan ini nanti harus dibuang di tempat sampah. Mulai sekarang biasakan untuk membawa kantong belanja dari rumah. Jadi sudah tidak perlu plastik sekali pakai lagi," ucap Zanariah dikutip dari Antara, Senin, 13 Mei 2024.
Masyarakat diajak membiasakan diri untuk taat membuang sampah ke tempat yang sudah disediakan agar Kota Kediri dapat terjaga kebersihannya. Zanariah mengakui sampah masih menjadi masalah di Indonesia, termasuk Kediri. Ia menilai masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, terutama plastik.
Ia menjelaskan, menjaga lingkungan bebas dari sampah bukanlah hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan itu, pemkot akan selalu mengingatkan masyarakat untuk mengurangi sampah.
"Aksi ini bisa menjadi contoh bahwa kita harus peduli terhadap lingkungan. Kebersihan kota ini harus dijaga bersama," ucap dia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kota Kediri, Imam Muttakin, mengatakan sampah jenis plastik memang menjadi penyumbang terbesar dari volume sampah di Kota Kediri, yaitu mencapai sekitar 30-40%. Ia juga mengatakan, volume sampah yang dibuang ke TPA seberat 140 ton.
Pemkot Kediri sudah memiliki aturan untuk menekan penggunaan plastik lewat peraturan Wali Kota Kediri.
Ia mengakui, pemerintah gencar melakukan sosialisasi mengenai Perwali pembatasan plastik sekali pakai itu sehingga kesadaran masyarakat pun menjadi lebih tinggi. "Saat ini kami masih sosialisasi. Untuk tempat transaksi seperti minimarket, toko, tetap bisa kami kontrol. Di pasar ini yang masih kami sosialisasikan lebih lanjut," ucap Imam .
(SUR)