SIDOARJO. Nasib memilukan dialami bocah berusia enam tahun, Rasya Riski Aisya. Warga Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo menderita hydrocephalus atau kepala membesar.
Saat ditengok sejumlah media, Rasya hanya bisa terbaring lemas tak berdaya di kamar tidur. Sehari-hari hanya mengandalkan perawatan seadanya dari ibunya karena untuk berobat terganjal biaya.
Rasya Riski Aisya tinggal bersama ibu dan neneknya di sebuah rumah indekos, tepatnya di Desa Tenggulunan RT 07 RW 02, Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo.
BACA: Jalan Ditembok Tetangga, Satu Keluarga di Rungkut Tak Bisa Masuk Rumah
Akibat pembesaran kepala, Rasya hanya bisa berbaring di kamar sejak masih kecil, usia dua bulan. Saat itu Rasya pernah dibawa ke rumah sakit secara mandiri, namun kemudian tidak dilanjutkan karena faktor biaya.
"Waktu usia dua bulan pernah saya bawa ke rumah sakit, tapi saya tidak punya biaya untuk melanjutkan lagi pengobatan, " ucap Rizki Nanda, ibunda Rasya.
Rasya hanya bisa mengandalkan ibunya yang bekerja sebagai buruh pabrik dengan upah Rp 3 juta per bulan. Sementara ayahnya malah pergi meninggalkan mereka.
Akhirnya bocah malang ini tidak mendapatkan penanganan untuk menyembuhkan penyakitnya. Dia hanya terbaring dan mendapatkan perawatan sebisanya dari ibu dan neneknya.
(TOM)