JOMBANG : Sejumlah calon jamaah haji Asal Kabupaten Jombang, kecewa setelah pemerintah Indonesia resmi meniadakan penyelenggaran ibadah haji tahun 2021. Tak hanya mengalami kegagalan yang ke dua kalinya para jamaah mengaku seluruh persiapan sudah dilakukan jauh-jauh hari termasuk menunggu panggilan sejak 10 tahun lalu. Apalagi faktor vaksin menjadi salah satu kegagalan mereka menunaikan ibadah ke tanah suci.
Pasca pemerintah Indonesia resmi meniadakan penyelenggaran ibadah haji tahun 2021, sebagian calon jamaah haji asal Jombang harus memupus impian mereka menunaikan rukum islam yang ke lima. Seperti yang dialami pasangan suami istri asal Jalan Teratai, Desa Candimulyo, Kecamatan/kota Jombang ini.
Pasca pemerintah memutuskan meniadakan peyelenggaraan haji dua kali dari tahun 2020 dan tahun 2021, pasutri atas nama Minarto dan Nurul Aini mengaku cukup kecewa. Sebab/ usahanya mengumpulkan uang sejak 10 tahun lalu dari berjualan kain di pasar tak bisa dinikmati saat ini. Bahkan, pasutri ini kini memilih menunggu keajaiban atas keputusan pemerintah tersebut.
BACA JUGA : Ibadah Haji 2021 Dibatalkan, Begini Pesan Khofifah
Menurut Minarto, sejak gagal pada musim haji tahun 2020 kemarin ia sempat optimis bisa berangkat pada musim haji 2021. Namun, setelah pemerintah mengumkan pembatalan, rasa kecewa kembali muncul.
"Padahal, sejumlah persiapan baik pelunasan biaya bekal hingga cek kesehatan secara rutin sudah kami lakukan. Bahkan, anjuran mengikuti vaksin covid-19 dua kali juga sudah dilakukan jauh-jauh hari," katanya.
Minarto dan istri direncakan berangkat pada tahun 2020 lalu. Pasutri ini menjadi calon jamaah haji asal Jombang setelah bergabung di KBIH Al-kautras bersamaan dengan 500 calon haji lain yang tersebar di seluruh kabupaten Jombang.
Sementara, selama menunggu, sudah ada 30 CJH dari KBIH tempatnya dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan data dari kemenag jombang, total jamaah haji di Kabupaten Jombang yang gagal berangkat ada sekitar seribu 51 orang.
(ADI)